Kampus mengajar merupakan bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang ditawarkan oleh Kemendikbudristek. Menerjunkan sebanyak 15.000 mahasiswa dari berbagai Universitas di seluruh Indonesia untuk belajar dan mengembangkan diri dengan membantu sekolah terdampak pandemi.
SDN 2 Gandamekar, Kadungora, Kabupaten Garut, merupakan salah satu sekolah sasaran dari program Kampus Mengajar Angkatan 1 yang dimulai pada Maret lalu. Melalui program kampus mengajar, sebanyak 5 orang mahasiswa UPI diterjunkan untuk mengabdi di SDN 2 Gandamekar, Kadungora, Kabupaten Garut.
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang termasuk dalam kelompok tersebut diantaranya berasal dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (2), program studi Pendidikan Akuntansi (2), dan program studi Teknologi Pendidikan (1). Kelima mahasiswa UPI tersebut berkolaborasi dengan mahsiswa dari Universitas lain, yakni IPI (1) dan UNIGA (1). Kegiatan pengabdian ini berlangsung selama ±3 bulan dengan tugas utama membantu kegiatan mengajar, membantu adaptasi teknologi, serta membantu administrasi sekolah.
Di awal penugasan mahasiswa kampus mengajar, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut telah mencanangkan "Gerakan Ayo Masuk Sekolah”, sehingga para mahasiswa turut berpartisipasi dalam menyukseskan program tersebut.
“Sangat mendukung ya (Gerakan Ayo Masuk Sekolah), karena satu tahun lebih anak-anak hanya belajar di rumah dan banyak keluhan dari guru, dari orang tua juga yang mengungkapkan bahwa pembelajaran daring kurang efektif, jadi kebetulan sekali ada Gerakan Ayo Masuk Sekolah ini, sejalan dengan program kampus mengajar dan sangat mewadahi kami selaku mahasiswa peserta kampus mengajar,” ujar Arfinda, mahasiswa peserta kampus mengajar prodi PGSD UPI.
“Saat itu kondisi sekolah cukup mengkhawatirkan ya, ya mungkin karena memang sudah lama tidak digunakan, sampai ditumbuhi rerumputan liar dari lahan sebelah juga kan. Setelah dengar kabar ada Gerakan Ayo Masuk Sekolah, kami para peserta kampus mengajar dan para guru langsung membersihkan sekolah, beberapa orang tua murid juga ikut membersihkan, akhirnya anak-anak bisa belajar di sekolah lagi,” tambahnya.
Tak bisa dipungkiri bahwa terdampaknya dunia pendidikan akibat pandemi Covid-19 juga membuat semangat belajar peserta didik menurun. Maka dari itu, melalui kegiatan kampus mengajar ini para mahasiswa membantu meningkatkan semangat belajar siswa-siswi SDN 2 Gandamekar, salah satunya dengan cara menerapkan pembelajaran yang menyenangkan.
“Kami mencoba menerapkan berbagai metode pembelajaran, salah satunya penerapan metode permainan, contohnya menggunakan ular tangga dalam pembelajaran bangun datar dan bangun ruang. Kami juga menggunakan berbagai platform/ aplikasi yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran seperti google form, YouTube, Quizizz, dan lain-lain” ujarnya.
“Walaupun ada Gerakan Ayo Masuk Sekolah, kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah masih sangat terbatas. Sebetulnya setiap guru kelas diberikan kewenangan untuk mengatur pembelajaran di kelasnya, jadi kami berdiskusi dengan guru kelas masing-masing. Alhamdulillah pembelajaran bisa berlangsung dengan cukup baik sampai akhir kenaikan kelas walaupun di tengah-tengah sekolah harus ditutup lagi karena kasus covid yang meningkat waktu itu,” pungkasnya.
Di bulan Mei 2021, sekolah kembali ditutup akibat kasus covid-19 yang meningkat di wilayah Garut. Penulis yang juga merupakan salah satu anggota kelompok mahasiswa kampus mengajar di SDN 2 Gandamekar menyayangkan hal itu. Mengingat kebijakan tersebut, SDN 2 Gandamekar menerapkan sistem blended learning. Setiap minggunya, sebanyak 4-5 kali mahasiswa peserta kampus mengajar membantu para guru untuk melakukan kunjungan ke beberapa lokasi yang telah ditentukan berdasarkan domisili siswa untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
Pengabdian para mahasiswa peserta Kampus Mengajar ini telah diakui dan dihargai oleh pihak Universitas Pendidikan Indonesia, salah satunya dengan kesempatan untuk mengikuti KKN Tematik Rekognisi MBKM-PUSPRESNAS yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H