Mohon tunggu...
Anisa Nur Azizah
Anisa Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi traveling dan baca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Gemilang M. Ficky Haris Ardiansyah Menorehkan Prestasi Tanpa Batas

20 Februari 2024   21:48 Diperbarui: 20 Februari 2024   21:58 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
M. Ficky Haris Ardiansyah menghadiri Future We Want Model United Nations di Kota New York, Amerika Serikat. Sumber foto: Dok M. Ficky Haris Ardiansyah

Di balik gemerlapnya prestasi yang diraih oleh seorang individu, seringkali terdapat kisah perjuangan yang menginspirasi. Begitu pun dengan Muhammad Ficky Haris Ardiansyah, atau yang lebih dikenal sebagai Ficky, yang telah menorehkan sejumlah prestasi gemilang di berbagai bidang. Ficky merupakan mahasiswa IPB University dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Statistika. Lahir pada tanggal 26 Mei 2002 di Banyuwangi, Ficky tumbuh dalam lingkungan yang penuh semangat untuk meraih impian dan menghadapi tantangan dengan kepala tegak.

Motivasi Dibalik Prestasi yang Gemilang

Sejak kecil, Ficky sudah dihadapi dengan berbagai tantangan. Ia sering kali berpindah-pindah sekolah mulai dari TK dan SD di Bali. Lalu SMP di Banyuwangi di Pondok Pesantren Bustanul Makmur, dan SMA di Probolinggo di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Hal tersebut menjadi pelajaran berharga bagi Ficky untuk pandai beradaptasi dengan budaya dan lingkungan baru. Sayangnya, semasa perpindahan tersebut Ficky bahkan jarang sekali mendapatkan prestasi peringkat 3 besar bahkan 10 besar. Ficky juga pernah dikeluarkan dari kelas matematika dan pernah dihukum di lapangan. Prestasi yang diraih Ficky tidak hanya didapatkan begitu saja. Motivasinya yang tinggi untuk tidak meminta uang saku kepada orang tua mengantarkannya untuk mengikuti berbagai lomba. 

Tentunya, memenangkan berbagai lomba tidak semudah yang dibayangkan, ia pernah beberapa kali gagal dalam mengikuti perlombaan. Ia juga sempat mendapatkan penolakan dari berbagai UKM dan organisasi yang didaftarkannya. Bahkan orang-orang seringkali menganggap anak-anak statistika adalah anak yang tidak pandai dalam bersosialisasi. Hal tersebut semakin membuatnya putus asa, meragukan dirinya sendiri, dan tidak percaya diri. Namun, hal tersebut menjadikan titik balik seorang Ficky untuk belajar lebih giat dan meraih banyak prestasi.

Ia merasa harus belajar hal-hal baru yang mampu meningkatkan kualitas dirinya. Hal pertama yang Ficky lakukan adalah mengikuti pelatihan berbayar di bidang esai dari Pondok Inspirasi. Langkah awal yang diambil Ficky tidaklah mudah. Ketika mengikuti pelatihan tersebut, ia merasa berat untuk belajar. Bahkan satu bulan pertama setelah mengikuti pelatihan, ia tidak mempelajari materi sama sekali karena merasa tidak bisa. Namun, semangat juang dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pondok Inspirasi dan mentor pribadinya, Ficky mampu mengatasi semua rintangan dan terus berkembang. Ia juga selalu berpegang pada prinsip bahwa kalau kita tidak berani mencoba maka kita tidak akan tahu apa-apa. Adanya dorongan tersebut membuatnya memaksakan diri untuk terus belajar serta nekat mengikuti lomba. Tekadnya yang kuat membuatnya mendapatkan juara 3 lomba esai tingkat nasional pada percobaan pertama.


Dari langkah pertama yang diambil Ficky mengantarkannya sebagai pemenang lomba esai hingga menjuarai 20 kali lomba esai. Banyaknya lomba yang telah ia ikuti membuat Ficky mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri, memperluas jaringan, membangun portofolio, dan membuat pengalaman berharga yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Sehingga menjadikan ia seorang pembicara, pemateri, dan mentor di berbagai acara khususnya bidang esai. Hal tersebut juga mengantarkannya menjadi Mahasiswa Berprestasi IPB (Mapres) pada tahun 2023. Ia telah mematahkan stigma bahwa mahasiswa dengan latar belakang statistika juga mampu bersaing.

Tips Meraih Kesuksesan

Semangatnya untuk meningkatkan potensi diri dan belajar hal baru menghantarkan Ficky ke berbagai negara. Pada bulan Maret tahun 2022, ia juga mengikuti Istanbul Youth Leaders Summit di Turki dan memenangkan penghargaan Best Paper. Lalu pada tahun 2023, ia mengikuti Model United Nation (MUN) di New York, Amerika Serikat. Pada kesempatan tersebut, ia juga magang di Konsulat Jenderal
Republik Indonesia (KJRI) dan bertemu dengan putri mantan Rektor IPB University, Prof. Andi Hakim Nasution, yaitu Marlina Nasution, serta alumni-alumni IPB. Tidak hanya itu, ia juga mengikuti The International Conference on Global Issues, Trends, and
Directions Across Disciplines (ICGD) di Hoa Sen University Vietnam selama lima hari pada Mei 2023. 

Banyaknya pengalaman tersebut menghantarkan Ficky pada impian terbesarnya. Ia ingin menjadi sekjen di salah satu kementerian khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Melalui pengalaman dan pembelajaran yang diperolehnya selama menuntut ilmu di perguruan tinggi, Ficky merasa terdorong untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam dunia pendidikan sejalan dengan prinsip yang ia pegang. Dengan pengetahuan yang semakin luas tentang inovasi dan industri, dia bertekad untuk membawa perubahan positif ke dunia pendidikan tinggi, sehingga mahasiswa Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia pasca-kampus. 

Ficky membagikan sebuah tips yang menjadi landasan dalam perjalanannya dalam meraih berbagai prestasi. Menurutnya, tidak ada panduan khusus atau rumus pasti untuk mencapai tujuan tertentu. Ia selalu menerapkan prinsip bahwa kalau ia tidak mencoba, ia tidak akan tahu apa-apa. Prinsip tersebut adalah kunci untuk mengatasi ketakutan akan kegagalan dan kecenderungan untuk terlalu banyak berpikir sebelum bertindak. Ficky percaya bahwa daripada di siklus over-thinking lebih baik berani mencoba hal-hal baru tanpa keraguan. Meskipun ia meyakini hal tersebut merupakan sebuah prinsip nekat tetapi ia yakin bahwa sikap tersebutlah yang membawanya melangkah maju. Ficky percaya bahwa mental yang kuat, atau "bull mentality", adalah kunci untuk kesuksesan. Ia percaya bahwa keberanian untuk mengambil risiko dan menghadapi ketakutan adalah langkah pertama menuju kebahagiaan dan kesuksesan yang lebih besar. Ini menunjukan bahwa kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi jika kita tidak berani mencoba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun