Mohon tunggu...
Anisantri NurAlika
Anisantri NurAlika Mohon Tunggu... Lainnya - Anisaaa

hello welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

[Opini] Penyebab Bom Teror yang Terjadi

9 April 2021   05:34 Diperbarui: 9 April 2021   05:35 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum sobat kompasiana! Bagaimana dengan hari ini semoga baik baik saja ya kali ini saya akan menulis sebuah blog opini mengenai kasus yang sedikit berbeda dengan minggu minggu kemarin. Seperti yang kalian ketahui kasus yang sering terjadi disepanjang era reformasi hingga saat ini dan bahkan minggu kemarin pun baru saja terjadi yaa betul sekali sebuah kasus terorisme yang semakin banyak terjadi di negeri ini. Menurut saya pribadi teroris meupakan sekumpulan orang atau bahkan individu yang mempunyai paham ideology agama sendiri yang ingin atau bertujuan untuk mempengaruhi dan merubah ideology negara ini seperti ideology yang mereka anut selama ini. 99 persen teroris ini merupakan seorang muslim dengan pakaian khasnya serba hitam tapi ingat tidak semuanya yaa hanya sebagian besar dari mereka.teroris adalah yang mempunyai paham radikalisme yang yang sangat pekat dengan mengatasnamakan jihad dengan menggunakan kekerasan dan ancaman yang menimbulkan terror terror bom bunuh diri yang menyebabkan kerusakan, kehancuran terhadap lingkungan fasilitas public bahkan korban jiwa. Banyak sekali terror bom yang terjadi belakang tahun ini seperti pada tahun 2000 pada malam natal, 2001 bom gereja santa Anna di Jakarta Timur, 2002 bom bali, 2011 di gereja Christ Catherdal serpong dan GBIS Kepunton solo, 2013 bo di mapolres ploso Sulawesi tenggara yang menargetkan anggota kepolisian, 2016 di markas kepolisian resor Surakarta dan gereja katolik Stasi Santo Yosep, 2018 kerusuhan mako brimob depok, 3 gereja di Surabaya, mapolda riau, dan yang terbaru sekarang ini di Makassar lagi lagi digereja dan baku tembak di mabes polri. Mengapa 80 persen terror ini terjadi di gereja dan markas markas kepolisian? Saya beropini bahwa terror terror yang terjadi di gereja karena berfikir seseorang yang non muslim adalah seseorang yang kafir karena tidak sesuai dengan paham yang mereka anut dengan meledakkan bom di gereja gereja dan merenggut korban jiwa mereka merasa mendapatkan pahala dengan itu mereka mengatas namakan jihad. Dan mengapa terjadi di mabes polri? Menurut saya karena tugas polisi kan mengamankan negara apablia terjadi kerusuhan dan terror ini termasuk salah satu kerusuhan jadi mereka menganggap polisi adalah musuh mereka karena menghambat misi mereka dalam berjihad. Disebutkan dalam suatu berita bahwa pelaku terror tersebut mendekati ruangan kapolri nah mungkin saja karena kapolri sekarang beragama Kristen maka mereka merencanakan meledakkan bom di mabes polri. Selain itu mereka juga sangat tidak pernah sepaham dengan negara dan polisi bertugas mengamankan kerusuhan atas nama negrara dengan begitu mereka meledakkan bom didaerah markas polisi. Mengapa terjadi bom bali 2 kali?  Menurut saya karena mereka menganggap bali adalah sasaran terbesar disana banyak orang non muslim dan banyak terjadi maksiat maksiat mngkin dari situlah pelaku terror menjadikan bali sebagai sasaran hingga 2 kali bom yang terjadi. Mungkin hanya itu saja opini dari saya apabila dari kalian yang membaca opini saya ini ada yang tidak setuju saya minta kritik dan saran dari kalian semua yaaa untuk menjadi lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun