Hello guys! Bagaimana nih kabarnya hari ini? Apa baik baik saja ataukah masih terngiang-ngiang kenangan mantan hehe yang lalu biarlah berlalu ya gengs sebelum lanjut ke blog saya ucapkan isra' mi'raj bagi umat islam diseluruh indonesia. Oke! Berbicara masalah budaya tidak ada habisnya karena indonesia memiliki banyak sekali budaya yang tetunya harus dilestarikan ya gengs, oh ya buat kalian yang mempunyai  bakat penari ataupun yang mengetahui banyak mengenai kebudayaan inonesia jangan lupa disalurkan bakat dan penetahuannya yaa sebagai generasi muda kita harus melestarikan bukan begitu gengs, nah disini saya akan membahas dan menyalurkan penetahuan saya mengenai tradisi Petik Laut yuk langsung aja disimak baik baik ya gengs apabila ada kesalahan mohon maaf sebesar-besarmya ya gengs kritik dari kalian semua akan membuat saya semakin semangat dalam menulis artikel ini.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar didunia. Indonesia memilki lebih dari 17.000 pulau dimana hanya sekitar 7.000 pulau saja yang berpenghuni hal ini menyebabkan keanekaragaman ras, agama, bahasa, suku, dan budaya. Di indonesia terdapat macam ras di indonesia diantaranya ras melanezoid, negroid, weddoid, dan melayu mongoloid. Dan di indonesia terdapat 6 agama yaitu islam, Kristen, katolik, hindhu, budha, dan konghucu. Dari 34 provinsi di indonesia terdapat sebanyak 718 bahasa daerah yang sudah teridentifikasi pertahun 2020 dan terdapat 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010, suku jawa adalah kelompok suku terbesar di indonesia dengan jumlah 41 persen dari totalpopulasi. Di pulau jawa sendiri terdapat banyak keanekaragam budaya dan disetiap daerahpun juga banyak kebudyaannya.
Di provinsi jawa timur khusunya di kota Pasuruan tempat saya tinggal menyimpan banyak kebudayaan yang masih dilakukan. Tujuan masih dilakukannya budaya tersebut untuk mengungkapkan rasa syukur atas rahmat dan nikmat yang diberikan oleh Allah S.W.T
Di kota pasuruan terdapat tradisi yang bernama petik laut. Tradisi petik laut ini merupakan tradisi turun menurun yang biasa dilakukan oleh masyarakat yang tinggal dipesisir kota pasuruan setiap tahunnya pada bulan muharam atau syuro dalam penanggalan jawa. Tradisi ini adalah bentuk rasa syukur masyarakat pesisir atas hasil tangkapan laut yang selama ini dperoleh. Tradisi ini merupakan serangkaian kegatan upacara adat dengan memberikan sebuah kepala sapid an sesajen yang telah diberi doa lalu di lepas ke laut di sekitar pelabuhan pasuruan. Awal mula tradisi ini hanya dilakukan oleh nelayan yang tinggal sekitar  pesisir, akan tetapi lambat laun acara ini dilaksanakan oleh masyarakat umun dikota pasuruan dan menjadi acara yang besar. Masyarakat sangat antusias menghadiri tradisi ini dengan harapan mendapatkan berkah.
Tradisi petik laut ini sekarang menjaidi acara tahunan daam rangka memperingati hari jadi kota pasuruan. Petik laut diawali dengan rangkaian pawai budaya di sekitar pesisir dengan pertunjukan seni lainnya seperti pencak silat dan tarian. Disetiap kegiatan pasti memiliki tujuan tertentu yaitu untuk melestarikan budaya daerah karena pada zaman sekarang generasi muda di kota pasuruan sangat minim pengetahuan mengenai budaya-budaya yang ada di kota pasuruan dan juga terpengaruh oleh budaya luar padahal sedari kecil mereka sudah tinggal dikota pasuruan dan untuk memperkenalkan budaya kota pasuruan kepada masyarakat yang belum mengetahui tentunya masyarakat yang menghadiri tradisi tersebut ada yang bukan orang pasurun asli akan tetapi mereka tinggal dikota pasuruan dengan begitu mereka mengetahui tradisi ini.
Tradisi ini bagi masyarakat sebagai pegunjung merupakan hiburan gratis yang menambah wawasan dan juga sebagai saran rekreasi keluarga karena kita bisa meminjam perahu untuk berkeliling dilaut dan menyaksikan Susana laut dan pelepasan kepala sapi dan sesajen.
Tradisi petik laut ini bisa menjadi sarana promosi wisata bahari yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir kota pasuruan.
Jadi sebagai manusia kita jangan lupa beersyukur atas rahmat dan nikmat yang telah diberikan oeh Allah S.W.T bentuk pengungkapan rasa syukur masyarakat pesisir kota pasuruan dengan tradisi petik laut ini. Dan kita sebagai generasi muda penerus bangsa juga harus melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang ada disekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H