Asistensi Mengajar (AM) di satuan pendidikan merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa secara kolaboratif dengan guru pamong dan dosen pembimbing di berbagai satuan pendidikan dalam subsistem pendidikan formal, nonformal dan informal. Satuan pendidikan dalam subsistem pendidikan formal meliputi jenjang pendidikan anak usia dini, yaitu Taman Kanak- Kanak-Kelompok Bermain (TK-KB), Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) atau yang sederajat, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/MA/SMK) atau yang sederajat.
Dengan Adanya kegiatan Asistensi mengajar (AM) Ini diharapkan mahasiswa dapat mengenal lingkungan sekolah secara nyata, Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam bidang pendidikan untuk turut serta membelajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi guru/fasilitator/tutor/pelatih/pendamping program di satuan pendidikan yang tersebar di masyarakat. Membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi sesuai perkembangan Ipteks.
Peningkatan kualitas pendidikan berupa inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa sendiri. Peningkatan inovasi berupa penambahan teknologi dalam media pembelajaran. Salah satu sekolah mitra Universitas Negeri Malang (UM) yaitu SMA Negeri 1 Gondanglegi. Dimana terdapat 5 mahasiswa Asistensi Mengajar dari program studi Geografi yaitu antaranya; (1) Annisa Nur Fitriyah, (2) Muhammad Irsyad Fitranto, (3) Muhammad Zulfi choiri, (4) Jovan Logosta Sinuraya, dan (5) Lisa Kamalia.
Dalam peningkatan inovasi melalui teknologi dalam media pembelajaran siswa harus terkesan lebih fokus dan nyaman. Inovasi-inovasi dalam pembelajaran ini dihadirkan oleh kelima mahasiswa pendidikan geografi tersebut, salah satunya yaitu sosialisasi  melalui media pembelajaran berupa audio visual (podcast). Penggunaan podcast sebagai media pembelajaran juga dapat melatih motorik siswa karena ketika proses mendengarkan dilakukan, secara otomatis diri siswa akan menyeleksi informasi dan memfokuskan pada suatu hal. Podcast juga menambah tingkat pemahaman dan meningkatkan kemampuan berimajinasi para pendengarnya.
Implementasi media pembelajaran podcast ini dilaksanakan oleh kelas XI IPS, sesuai jadwal mata pelajarannya. Â Isi atau materi yang terdapat dalam podcast merupakan materi yang ada di pelajaran mereka yaitu tentang Mitigasi Bencana. Saat jam pembelajaran dilakukan, siswa melakukan review ulang materi mitigasi yang sudah dilakukan sebelumnya berbasi teknologi seperti PowerPoint, Video Animasi, Google Sites, Google Earth agar kegiatan pembelajaran tidak monoton dan menciptakan suasana baru. Kemudian, siswa diinstruksikan untuk mendengarkan penjelasan salah satu mahasiswa yang mengajar di kelas tersebut dengan mendengarkan dan menyimak sosialisasi tanggap bencana tersebut melalui proyektor kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk memfokuskan pikiran siswa kepada media pembelajaran yang digunakan saat ini yaitu podcast.Â
Saat implementasi podcast berlangsung, siswa fokus dan menyimak sosialisasi tanggap bencana gunung tersebut dengan seksama. "Bu kalo pembelajarannya gini, kita sebagai siswa jadi lebih fokus bu mendengarkan penjelasan yang disampaikan.' pendapat Dhea, salah satu siswa kelas XI IPS 2.
Setelah kegiatan mendengarkan penjelasan melalui podcast, siswa SMA Negeri 1 Gondanglegi mengerjakan 5 soal essay mengenai materi mitigasi tersebut. Dari hasil pengerjaan siswa dapat diketahui hasil belajar mereka setelah mendengar dan menyimak sosialisasi melalui podcast ini didapatkan nilai (hasil) yang tinggi. Melalui kegiatan sosialisasi melalui media pembelajaran berbasis audio visual (podcast) ini siswa dapat meningkatkan hasil belajar mereka. "Bu ternyata enak juga belajar dengan podcast, lain kali belajar dengan podcast lagi ya bu, kami jadi lebih fokus!" kata Ilham salah satu siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Gondanglegi yang mengikuti kegiatan pembelajaran bersama Mahasiswa Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang Tahun 2023.
Pada kelas X juga tidak lepas dari sentuhan inovasi-inovasi dalam pembelajaran geografi. Inovasi yang telah diterapkan dalam pembelajaran adalah penggunaan media berbasis teknologi seperti WebGis Windy, Augmented Reality (AR), Story Maps, dan Peta Interaktif.  Media berbasis teknologi digunakan karena saat ini pembelajaran di kelas dan perkembangan teknologi tidak dapat dipisahkan. dalam materi geografi khususnya kelas X terdapat materi abstrak seperti membutuhkan ilustrasi secara nyata, pengukuran secara langsung, dan persebaran secara detail sehingga siswa  kesulitan dalam memahami materi geografi. Dengan menggunakan bantuan media tersebut siswa tidak kesulitan lagi dalam memahami materi abstrak tersebut. Saat penerapan media ini, siswa menjadi lebih tertarik dan ingin mencoba sendiri menggunakan Media tersebut pada ponsel mereka masing-masing. karena bagi mereka adalah sesuatu hal baru dan jarang ditemukan. Pembelajaran ini juga dapat melatih keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi.Â
