Mohon tunggu...
Anisa Naziha
Anisa Naziha Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Umum, Dosen

Seorang ibu, dokter, dan juga dosen yang ingin berbagi informasi dan pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin HPV: Sepenting Itu Kah?

23 Januari 2025   18:45 Diperbarui: 23 Januari 2025   18:45 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

HPV merupakan kependekan dari Human Papilloma Virus, yaitu virus yang dapat menginfeksi kulit dan membran mukosa manusia. Pada jangka pendek, virus ini dapat menyebabkan kutil pada area kelamin, sedangkan dalam jangka panjang, infeksi HPV juga dapat menjadi penyebab munculnya kanker serviks atau kanker leher rahim. Lebih dari 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Uniknya, virus ini spesifik menyerang serviks hanya jika terdapat luka pada area tersebut.

Penyebab luka pada serviks sering kali berhubungan dengan adanya riwayat hubungan seksual. Karena itu, banyak ahli kesehatan menganjurkan untuk melakukan vaksin HPV sebelum seseorang aktif secara seksual, karena vaksin lebih efektif jika diberikan sebelum tubuh terpapar virus. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh terhadap beberapa tipe HPV berisiko tinggi, seperti HPV 16 dan 18, yang bertanggung jawab atas sebagian besar kasus kanker serviks.

Namun, kenyataannya di masa kini, kita dihadapkan pada fakta bahwa masih banyak individu yang belum menerima vaksinasi HPV dan telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Hal ini berkontribusi pada tingginya angka kejadian infeksi HPV di Indonesia. Menurut data Global Cancer Statistic 2020, kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua yang terjadi pada perempuan. Angka kejadiannya mencapai 36.633 kasus (17,2%) di Indonesia. Dari angka tersebut terdapat 57 perempuan setiap harinya.

Sebagai respons terhadap tantangan ini, pemerintah mulai memberikan subsidi vaksin HPV untuk anak-anak perempuan usia sekolah dasar dan menengah. Langkah ini sangat penting, mengingat harga vaksin HPV yang tidak selalu terjangkau bagi semua kalangan masyarakat. Program ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian kanker serviks di masa depan, mengingat vaksinasi dini memberikan perlindungan jangka panjang.

Lalu, bagaimana dengan perempuan yang sudah menikah atau pernah berhubungan seksual namun belum vaksin HPV? Tenang, Anda tetap dapat melakukan vaksinasi! Meski efektivitasnya sedikit berbeda dibandingkan pada individu yang belum terpapar virus, vaksin HPV tetap dapat memberikan perlindungan terhadap tipe HPV lain yang mungkin belum menginfeksi tubuh. Namun, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum vaksinasi untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.

Selain vaksinasi, ada langkah-langkah lain yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks, seperti:

  1. Melakukan skrining rutin dengan tes Pap smear atau tes HPV DNA untuk mendeteksi dini adanya perubahan sel serviks yang berisiko berkembang menjadi kanker.
  2. Menerapkan pola hidup sehat, termasuk menjaga kebersihan organ reproduksi dan mengonsumsi makanan bergizi.

Mari bersama-sama meningkatkan kesadaran tentang pentingnya vaksinasi HPV dan pencegahan kanker serviks. Lindungi diri Anda dan keluarga dari risiko kanker serviks dengan mengambil langkah proaktif. Salam sehat!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun