Mohon tunggu...
Anisa NabilaFebrianti
Anisa NabilaFebrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - hmmm

iya gitu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BTV UNEJ Kenalkan Permainan Tradisional

9 September 2021   14:08 Diperbarui: 9 September 2021   14:12 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Proses pengenalan permainan tradisional/dokpri

KKN Back To Village Universitas Jember kembali digelar.

KKN Back To Village merupakan sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Jember.

Anisa Nabila Febrianti , mahasiswa Sastra Indonesia memilih lokasi sasaran untuk pengabdian masyarakat (KKN) di Lingkungan Karangrejo, Kelurahan Sumbersari yang terletak di Kabupaten Jember dengan tema Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid 19.

Menurut Nabila, masyarakat di Lingkungan Kelurahan Sumbersari turut merasakan dampak dari pandemi Covid19. Baik di sektor pendidikan, ekonomi dan sebagainya. Di sector Pendidikan, anak-anak mengalami kesusahan dalam belajar, sehingga kehadiran mahasiswa KKN ini diharapkan mampu membantu menjawab keresahan masyarakat tersebut.

"Anak-anak sudah mulai bosan dengan system belajar daring, sehingga saya mencoba memperkenalkan permainan tradisional sembari mendampingi mereka belajar" tutur Nabila.

Nabila menambahkan gambaran tentang beberapa permainan tersebut, sehingga proses pembelajaran anak-anak lebih menarik dan tidak hanya berpaku pada gawai saja.

"Pada pelaksanannya saya menambahkan video dan juga penggambaran langsung tentang permainan tradisional tersebut, karena kenyatannya anak-anak saat ini lebih suka bermain game online dan sudah jarang sekali bermain permainan tradisional", tambahnya.

Nabila mengatakan, untuk mengembalikan semangat literasi anak-anak memang tidak mudah. Akan tetapi banyak hal yang bisa digunakan untuk memodifikasi cara belajar mereka untuk kembali menarik minat mereka dalam berliterasi.

"Harapan saya, setelah ini anak-anak memiliki kegiatan bermain yang lain terutamanya bermain permainan tradisional, sehingga mereka tidak hanya berpaku pada gawai saja", pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun