Mohon tunggu...
Anisa Mujahidah
Anisa Mujahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STIQ ZAD

Diri kita adalah versi "terbaik". Berhenti membandingkan!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bumi Sauyunan Memfasilitasi Korban Terdampak Gempa Cianjur untuk Mandiri Ekonomi

5 Februari 2023   10:40 Diperbarui: 5 Februari 2023   10:47 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gempa berkekuatan 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur 21 November 2022 silam, menaruh luka mendalam bagi para korban, banyak rumah yang hancur, aset yang hilang dan bahkan sampai kehilangan keluarga tercinta, bencana gempa Cianjur mengundang empati dari banyak pihak, relawan berdatangan dari berbagai unsur dan komunitas, semuanya bahu membahu datang silih berganti membantu para korban gempa, mereka menerobos lokasi lokasi yang sukar dilalui, pasca gempa jalan perkampungan yang biasa sepi kini begitu padat dan sangat susah untuk dilalui. Para relawan datang dengan berbagai macam bantuan untuk diberikan kepada warga Cianjur baik moril maupun materil. 

Saat ini, setelah dua bulan lebih pasca gempa hebat mengguncang Cianjur kini para warga sedang menjalani proses recovery/pemulihan, banyak alat berat yang diturunkan oleh pemerintah untuk meruntuhkan ratakan rumah yang tidak layak direnovasi, dumptruk silih berganti keluar masuk jalan jalan kecil pedesaan untuk memindahkan ribuan ton material bagunan. Dan di waktu yang sama roda perekonomian secara berangsur angsur kembali pulih, pasar, toko, warung dan kios yang sebelumnya tutup dan seakan mati kini sudah hidup kembali.

Tidak hanya pemulihan infrastruktur yang  yang dilakukan, namun sebagian unsur masyarakat dari relawan juga berupaya untuk memulihkan kondisi finansial masyarakat terdampak yang sebelumnya telah kehilangan mata pencaharian.

Untuk membantu proses pemulihan tersebut komunitas Ibu Profesional Divisi Sejuta Cinta (Wadah kegiatan sosial Ibu Professional yang fokus pada kegiatan sosial) juga turut andil menginisiasi kegiatan pengembangan skil ibu-ibu para korban pada sektor UMKM dan industri rumahan bekerjasama dengan Hunian Sementara (Huntara) Jannati, dengan tema kegiatan "Bumi Sauyunan". 

Bumi Sauyunan atau Rumah Kebersamaan memfasilitasi korban gempa dengan beberapa program pelatihan. Salah satunya adalah pelatihan menjahit. Tujuan dari program ini adalah agar para korban terdampak gempa bisa mandiri secara ekonomi, dimana output atau hasil dari pelatihan dan praktek menjahit ini adalah produk jadi yang bisa langsung dipasarkan melalui KIPMA (Koperasi Ibu Profesional Mandiri) atau melalui media penjualan lainya.

Pada sesi pelatihan menjahit ini para peserta dibimbing langsung oleh para pelatih profesional yang didatangkan langsung dari luar daerah. Budhe Noor kami memanggilnya beliau datang jauh dari Salatiga, juga turut hadir pula teh Siti Perwakilan dari IP Cianjur. Keduanya dan para pelatih lain memberi pengarahan dan materi dengan penuh kesabaran, sehingga kami para pemula (bahkan sebagian dari kami baru pertama kali melihat dan mengoprasikan mesin jahit) begitu sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Prodak perdana kami adalah mukena dan juga menspad, pelatihan/praktik dimulai dengan pengenalan pola, lalu pengenalan cara menggunting kain sesuai pola, baru setelah itu kami memasuki ruangan khusus tempat mesin jahit, di dalam ruangan  tersebut terdapat sekitar 10 unit mesin jahit dan 1 mesin obras yang telah disediakan oleh panitia. Praktikpun dimulai, suara mesin jahit saling bersahutan satu sama lain di ruang huntara sehingga menambah hangat suasana.

Para peserta menjahit perlahan-lahan mengulur kain dan menggerakan mesin dengan penuh kehati-hatian, karena sebagian besar peserta mengaku bahwa itu adalah pengalaman menjahit pertama kalinya.

Meskipun tergolong masih pemula semua peserta berhasil menyelesaikan proyek dengan sangat memuaskan, satu stel mukena dengan berbagai motif berhasil diproduksi pada hari itu, dengan keberhasilan ini para peserta dan pelatih pun merasa bangga dan bersorak riang. 

Sungguh merupakan kebahagian dan keharuan yang menghapus ingatan tentang duka yang dalam. Setelah selesai menjahit tak lupa kami mengabadikan momentum foto bersama di mana masing-masing memakai mukena hasil karyanya sendiri diiringi tawa dan senyum bahagia.

Saya selaku bagian dari Ibu Profesional Cianjur sangat antusias dan tak sabar untuk bergabung dalam program lanjutan lainnya.

Membahagiakan orang lain adalah sebuah kebahagian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun