Mohon tunggu...
anis ambarwati
anis ambarwati Mohon Tunggu... Freelancer - ibu rumah tangga

suka memasak, menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Lunpia Semarang

28 Juni 2024   13:53 Diperbarui: 28 Juni 2024   14:07 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Lunpia Laa Tansa Semarang

Nikmatilah  kelezatan sejati dari kota Semarang. Lunpia Semarang, kuliner legendaris yang menggugah selera, kini hadir dengan cita rasa yang semakin sempurna. Dengan isian rebung segar, udang, dan ayam yang dibalut kulit lunpia yang renyah, setiap gigitan adalah perpaduan harmoni rasa yang tak terlupakan. Temukan sensasi kenikmatan otentik yang telah menjadi favorit sejak dulu. Lunpia Semarang, pilihan tepat untuk setiap kesempatan, baik untuk oleh-oleh, acara spesial, atau sekadar camilan di sore hari. 

Lunpia Semarang berisi rebung yang dimasak sedemikian rupa sehingga tidak berbau biasanya disajikan dengan saus kental berwarna coklat yang manis dan sedikit pedas, serta daun bawang, acar mentimun, dan cabai rawit sebagai pelengkap. Lunpia Laa Tansa pilihan tepat untuk kenikmatan autentik.  Keunikan lunpia Semarang terletak pada isian dan kulitnya yang khas. 

Isian lunpia terdiri dari rebung (bambu muda), udang, ayam, dan bumbu rempah yang meresap sempurna. Semua bahan ini kemudian dibungkus dalam kulit lunpia yang tipis dan renyah. 

Proses pembuatannya cukup rumit dan membutuhkan keahlian khusus, mulai dari mempersiapkan rebung yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek, kemudian rebung dicuci bersih berungkali, direbus dan dimasak dengan proses yang lama untuk menghilangkan kadar airnya. tahap selanjutnya menggoreng kulit lunpia hingga mencapai kerenyahan yang pas. Lunpia Semarang hadir dalam berbagai varian yang menambah kekayaan cita rasanya. 

Ada lunpia basah yang lebih lembut karena tidak digoreng, dan lunpia kering yang renyah dan gurih. Beberapa penjual juga menambahkan inovasi dengan isian yang lebih modern, seperti daging sapi atau jamur, untuk menyesuaikan dengan selera konsumen yang lebih beragam. Kota Semarang memiliki banyak tempat legendaris untuk menikmati lunpia. Beberapa yang paling terkenal antara lain: Lunpia Gang Lombok di Semarang Tengah, Lunpia Cik Meme di tengah Kota, lunpia Java, Lunpia Ekspres dan masih banyak lagi. Toko Lunpia Semarang sudah ada sejak tahun 1800an, contohnya seperti Lunpia Gang Lombok yang berdiri sejak tahun 1870 yang merupakan pionir toko lunpia di Semarang.

Jika Anda mencari lunpia dengan cita rasa otentik dan kualitas terbaik, halal, higienis dan ramah di kantong, lunpia Laa Tansa adalah jawabannya. Dibuat dari bahan-bahan pilihan dan melalui proses pembuatan yang teliti, Lunpia Laa Tansa menawarkan kelezatan yang tak tertandingi. rebung yang dipakai sebagai bahan utama adalah rebung terbaik, muda dan tidak pahit. Cocok untuk dinikmati kapan saja, baik sebagai camilan, oleh-oleh, atau hidangan spesial di acara keluaarga. Lunpia Laa Tansa hadir sejak tahun 2016 menjadi salah satu pilihan untuk dicoba, ada 2 varian rasa original dan spesial, dengan harga terjangkau kisaran Rp 10.000-12.000 perbuah dalam kemasan besek dan kardus praktis untuk dijadikan alternatif pilihan. Varian rasa original berisi campuran rebung dan telur saja, lunpia spesial terdiri dari isian rebung , telur dan ayam atau tambahan udang di dalamnya. Lunpia Laa Tansa diproduksi di kawasan kota atas Candisari Semarang sekaligus sebagai outlet produk tersebut.

Lunpia Semarang bukan hanya sekedar makanan, tetapi juga bagian dari sejarah dan budaya kota Semarang, dengan mencicipi lunpia, Anda tidak hanya menikmati kelezatan rasanya,tetapi juga merasakan kekayaan warisan kuliner yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, jadikan lunpia Laa Tansa sebagai kenangan yang tidak terlupakan dari kota Semarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun