Mohon tunggu...
Anisa MaulidaJamil
Anisa MaulidaJamil Mohon Tunggu... Lainnya - Jadilah manusia bertakwa dan jihhadlaj fisabilillah

Jadilah manusia bertakwa dan selalu jihhad fisabilillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Daring dan Minat Membaca dalam Literasi Digital

18 Januari 2022   14:30 Diperbarui: 18 Januari 2022   14:37 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

DARING DAN MINAT MEMBACA DALAM LITERASI DIGITAL

Indonesia merupakah salah satu negara berkembang dengan minat baca yang masih rendah atau kurang di minati. situasi tersebut dapat di lihat dari beberapa hasil survei. Menurut data UNESCO tahun 2016, minat baca masyarakat indonesia masih sangat rendah, hanya 0,001%. Artinya dari 1000 orang indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca. Minat baca Indonesia ada di peringkat 60 dari 61 negara di dunia. Hal itu membuat kita berpikir, bagaimana bisa?

Sebuah penelitian dari International Education Achiement (IEA) melaporkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan rendah minat baca seseorang salah satunya adalah perkembangan teknologi yang kian canggih. Hal itu juga ternyata juga bisa membawa dampak negatif dan membuat seseorang lebih memilih menghabiskan waktu dengan hal canggih dari pada membaca.

Pandemi dan pembelajaran daring sangat berdampak Rendah sehingga menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Perubahan tersebut meliputi perubahan sikap, perilaku, dan karakter siswa/i maupun sistem pada lembaga pendidikan dalam hal ini berkaitan dengan pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran. Tidak hanya penyampaian materi saja yang terganggu melainkan penanaman nilai karakter pun terhambat.

Bahkan dalam proses pembelajaran daring sebagian besar siswa mengalami kejenuhan untuk belajar karena adanya perbedaan langkah-langkah yang diterapkan saat ini. Bahkan Belajar bukan hanya di sekolah saja tetapi siswa dapat belajar dari keluarga, masyarakat, atau dari pengalaman yang dialami. Tentunya semua pembelajaran didapatkan melalu proses membaca. 

Membaca merupakan kegiatan kompleks dalam diri siswa yang dapat menghasilkan pola pikir atau mindset yang baru setelah membaca nya. Dalam istilah Arab (Iqra) Bacalah. Namun, tidak sedikit siswa yang sudah jarang sekali membaca dan ada juga yang minat bacanya menurun karena adanya perubahan sistem belajar menjadi pembelajaran jarak jauh atau yang sering kita sebut dan dengar adalah Daring.

Tentu nya hal ini bisa kita ubah menjadi minat baca yang stabil dan semakin semangat dalam membaca walau hanya daring,Terkadang minat baca yang di lihat dari sudut pandang judul yang menarik banyak masyarakat atau siswa.

Oleh karena itu membaca bisa menjadi pola pikir dan publik speaking yang hebat, berani dengan berbicara di depan umum karena berkat membaca semakin bisa ter asah, membaca itu bukan untuk malas-malasan tetapi membuat semakin Cerdas dan berkembang,mari membaca mulai hari ini dan di mana harus evaluasi dengan diri yang kurang dan menjadi daya tarik daring dan minat membaca yang sangat Hebat dan bermanfaat.

Literasi ini lah yang sering kita dengar dengan membaca,mendengar,berbicara dalam kehidupan sehari-hari bahkan yang sering kita gunakan.Pendidik dapat memanfaatkan literasi digital dalam meningkatkan minat baca siswa agar siswa dapat memaksimalkan pembelajaran daring bagi perkembangan pembelajaran. Literasi digital dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman membaca secara langsung dan dengan banyaknya topik yang bisa dibaca. Siswa dapat membaca puisi, berita, cerpen, atau teks lainnya sebagai memanfaatkan teknologi.apa lagi dalam teknologi canggih bisa mencari dan membaca nya .

Agar siswa dapat meningkatkan minat bacanya dengan literasi digital perlu adanya pengarahan yang baik dan persiapan yang matang dari pendidik.agar tau bagaiamana cara ini digunakan sebaik mungkin. Teknologi digital ditandai dengan kekuatan media daring profesional dan media sosial yang memiliki kapasitas besar, mobilitas, dan jangkauan informasi yang luas.Namun di balik itu semua budaya literasi di indonesia malah semakin rendah. Pada era digital sekarang budaya masyarakat kita saat ini lebih menonjol pada budaya berbicara dan mendengar dari pada berliterasi. Dengan itu masyarakat pun gemar dalam listening yang ada pada era zaman sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun