Mohon tunggu...
Anisa Loviana
Anisa Loviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka mencoba hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghadapi Realitas Pembullyan di Indonesia

17 April 2024   00:20 Diperbarui: 17 April 2024   04:03 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Beritasatu.com, (9 oktober 2023). Indonesia Darurat Bullying!

Menghadapi Realitas Pembullyan di Indonesia: Tantangan dan Upaya Penanggulangannya

Pembullyan atau intimidasi secara verbal, fisik, atau daring, merupakan fenomena yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga merajalela di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, masalah ini semakin mencuat di berbagai bidang kehidupan, termasuk di sekolah, tempat kerja, media sosial, dan masyarakat umum. Fenomena pembullyan memiliki dampak yang serius tidak hanya bagi korban, tetapi juga bagi kelangsungan hidup masyarakat secara keseluruhan.

Di Indonesia, pembullyan telah menjadi masalah yang cukup meresahkan, terutama di kalangan remaja dan anak-anak. KPAI mencatat dalam kurun waktu 9 tahun, dari 2011 sampai 2019, ada 37.381 pengaduan kekerasan terhadap anak. Untuk Bullying baik di pendidikan maupun sosial media, angkanya mencapai 2.473 laporan dan trennya terus meningkat (Publikasi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), 10 Februari 2020). 

Pembullyan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari pelecehan verbal, penolakan sosial, hingga kekerasan fisik. Di era digital seperti sekarang, bentuk pembullyan daring atau cyberbullying juga semakin umum terjadi. Cyberbullying mencakup penghinaan, penyebaran gosip atau fitnah, dan penggunaan media sosial untuk menyebarkan pesan yang merugikan atau mengancam.

Dampak dari pembullyan bisa sangat merusak, terutama bagi korban yang rentan seperti anak-anak dan remaja. Korban pembullyan dapat mengalami gangguan mental, rendah diri, depresi, bahkan berpikir untuk bunuh diri. Selain itu, pembullyan juga dapat merusak hubungan sosial korban, memengaruhi prestasi akademis, dan mengganggu kesehatan fisik dan emosional secara keseluruhan.

Untuk mengatasi masalah pembullyan, diperlukan upaya serius dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara luas. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Pendidikan dan Kesadaran

Pendidikan tentang bahaya dan dampak pembullyan perlu diperkuat di sekolah-sekolah dan komunitas. Melalui program-program edukasi, anak-anak dan remaja dapat memahami pentingnya menghormati dan mendukung satu sama lain.

2. Pembentukan Kebijakan

Pemerintah perlu mendorong pembentukan kebijakan yang mendukung perlindungan terhadap korban pembullyan dan penegakan hukum terhadap pelaku. Undang-undang yang jelas dan tegas perlu diimplementasikan untuk mencegah dan menindak pembullyan dengan tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun