KARAWANG, KAMIS -- Pandemi Covid-19 hingga hari ini (04/11/2021) Kabupaten Karawang berhasil memasuki level dua pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Penurunan level dari yang sebelumnya berada di level tiga hingga empat, meninggalkan masalah yang sangat dirasakan masyarakat Kabupaten Karawang, khususnya yang berkaitan dengan ekonomi-sosial warga.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau biasa disebut KKN adalah satu dari banyak program penting yang diselenggarakan oleh Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Dalam kegiatan KKN Unsika tahun 2021, masalah ekonomi yang dirasakan warga dampak dari pandemi menjadi prioritas penting yang perlu dientaskan. Salah satu Kelompok KKN Unsika 2021 yang dikomandoi oleh Intan Zahrah Tri Andini (21) tengah melaksanakan kolaborasi sosial dalam rangka perbaikan ekonomi warga terdampak di Desa Pasirkaliki.
Desa Pasirkaliki merupakan salah satu desa prioritas Kabupaten Karawang yang dipetakan dalam kegiatan KKN Unsika 2021. Desa yang berjarak sebelas kilometer dari pusat pemerintahan Karawang ini memiliki potensi perekonomian yang menjanjikan untuk dieksplorasi lebih dalam. Menurut Intan (21), swasembada cabai adalah satu potensi yang akan dipusatkan sebagai program kolaborasi sosial yang melibatkan perangkat desa dan warga setempat. Dia berharap program yang disebutnya dengan istilah “Kolaborasi Cabai” ini bisa membantu me-recovery perekonomian warga terdampak pandemi.
Warga Desa Pasirkaliki menyambut program ini dengan antusias. Salah satu pemuda desa bernama Iga Nurrohman (32) mengaku sangat bersyukur program ini bisa dilaksanakan di desa yang ditinggalinya.
Menurutnya, sudah seharusnya mahasiswa dan universitas bisa memberikan dampak yang baik untuk masyarakat yang hidup di desa-desa. Sebagaimana yang diketahui, “Kolaborasi Cabai” ini menargetkan penyaluran 500 bibit cabai kepada lebih dari 200 kepala keluarga (KK) di Desa Pasirkaliki.
Apresiasi terhadap kegiatan “Kolaborasi Cabai” ini juga disampaikan oleh Haji Rohmat (48), “Kami sangat berterimakasih kepada para mahasiswa Unsika yang sudah mau membantu mengembangkan program yang sangat baik ini, harapannya langkah mulia adik-adik mahasiswa ini bisa membantu memulihkan perekonomian warga kami yang terdampak”, ucapnya dalam acara serah terima secara simbolis bibit cabai kepadanya selaku ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Pasirkaliki.
Kolaborasi yang mulai digarap awal September lalu menargetkan penyaluran bibit kepada warga pada awal bulan Desember menunggu pertumbuhan bibit sesuai dengan rencana. Berdasarkan rencana yang dipaparkan oleh Intan, setiap kepala keluarga setidaknya mendapatkan 2-3 bibit cabai yang akan ditanam secara mandiri di halaman rumah masing-masing warga.
“Harapannya, kontribusi kecil kami ini, bisa menjadi langkah awal perbaikan ekonomi warga, dan kedepannya Rencana Strategis (Restra) Desa Pasirkaliki untuk mencapai swasembada cabai bisa tercapai di 2030 mendatang.” tutup Intan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H