Mohon tunggu...
Khairunnisah
Khairunnisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dari Sampah hingga Sihir Tanaman Limbah Rumah Tangga Berubah Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)

15 Agustus 2023   09:35 Diperbarui: 15 Agustus 2023   09:38 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Dokpri

Pemalang (20/7/2023) -- Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2023 Fakultas Sains dan Matematika, Jurusan Kimia, Khairunnisah melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan sosialisasi mengenai "Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga menjadi Pupuk Organik Cair (POC)". Program ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan memanfaatkan limbah rumah tangga khususnya sayuran dan buah-buahan, karena masih banyaknya masyarakat di Desa Kaligelang yang kurang memperhatikan lingkungan sekitar. Banyaknya sampah yang berserakan di jalanan serta kurangnya kesadaran dari masyarakat setempat untuk melakukan pemanfaatan limbah rumah tangga. Pengolahan sampah yang dilakukan seperti dibakar, ditimbun dan dibuang ke dalam saluran pembuangan air limbah (SPAL). Sampah-sampah tersebut kebanyakan bersifat sampah organik sehingga masyarakat perlu diberikan pemahaman dan pelatihan dalam pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair (POC) guna meningkatkan pengetahuan dan kemandirian masyarakat dalam pengolahan sampah. Sosialisasi dan Pelatihan mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dilakukan di Balai Desa dan dihadiri oleh ibu-ibu kader Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Hasil Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Dokpri
Hasil Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Dokpri

Teknik pengolahan sampah yang telah ada menjadi salah satu permasalahan yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat. Sehingga dibutuhkan pelatihan untuk memanfaatkan sampah khususnya sayuran dan buah-buahan. Hal ini disebabkan karena sayuran dan buah-buahan menjadi penyumbang sampah terbanyak dan merupakan sampah yang mempunyai kadar air yang tinggi sehingga sangat mudah membusuk. Bau busuk yang ditimbulkan dari sampah organik dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan timbulnya wabah penyakit. Semakin banyaknya aktivitas masyarakat maka akan semakin banyak pula sampah dari limbah sayuran dan buah-buahan yang dihasilkan. Pengolahan sampah dilakukan dengan metode yang sederhana, yaitu penyuluhan dan praktik pembuatan Pupuk Organik Cair. Pupuk Organik Cair (POC) merupakan pupuk yang terbuat dari bahan organik seperti sisa sayuran dan buah-buahan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk Organik Cair yang bagus, yaitu mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K) dan C-organik. Unsur-unsur tersebut merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang cukup banyak untuk proses pertumbuhan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. Manfaat dari Pupuk Organik Cair, yaitu mampu meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat pertumbuhan tanaman, dan memperkuat daya tahan tanaman.

Ibu-ibu kader Desa Kaligelang sangat antusias dengan sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, karena mendapatkan pengetahuan dalam pembuatan pupuk organik cair sehingga kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan sebagai salah satu pengalaman yang menyenangkan. Proses pembuatan pupuk organik cair tidak membutuhkan waktu lama dan sangat mudah digunakan sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat setempat jika ingin dijual dan dibuat dalam jumlah yang lebih banyak.

Penulis: Khairunnisah

DPL: 1. Dr. Dra. Susiana Purwantisari, M.Si.

          2. Dr. Ars. Ir. Wijayanti, M. Eng.

          3. Drs. Dul Muid, M.Si., Akt.

Lokasi KKN: Desa Kaligelang, Kecamatan Taman,  Kabupaten Pemalang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun