Masyarakat madani atau yang dikenal juga dengan masyarakat ideal atau civil society dalam bahasa Inggris, merupakan sistem sosial yang didasari oleh prinsip moral mengenai keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Sistem ini sudah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW.
Masyarakat Madani dalam Islam
Membahas mengenai masyarakat madani tidak bisa terlepas dari sejarah Rasulullah SAW yang pindah ke kota Yatsrib atau yang dikenal saat ini dengan nama Madinah. Rasulullah memberi na ini bukannya tanpa alasan, melainkan Nabi mampu memandang jauh ke depan bahwa kota ini memiliki potensi sebagai kota yang memiliki peradaban maju dan siap menuju suatu kemajuan baik secara fisik maupun moral. Masyarakat berperadaban itulah yang kemudian disebut dengan masyarakat madani yang merupakan suatu masyarakat yang terbuka, hidup rukun dan damai dengan beragam keyakinan dan kepercayaan, setiap orang boleh mengemukakan pendapatnya secara demokratis. Bahkan setiap individu dalam masyarakat ini dapat berkontribusi satu sama lain dalam pembangunan dengan berlandaskan pada keadilan, kebaikan dan kesejahteraan bersama.Â
Format ideal masyarakat madani tertuang dalam piagam yang dikenal dengan "piagam madinah", piagam tersebut yang menjadi pengikat masyarakat yang hidup di madinah sehingga tercipta masyarakat ideal, damai, aman dan sejahtera.
Karakteristik Masyarakat Madani
Sebagai upaya merealisasikan masyarakat madani, diperlukan syarat-syarat yang menjadi landasan apakah sudah tercapai atau belum wacana mengenai masyarakat madani ini. Untuk itu berikut adalah karakteristik masyarakat madani menurut Ubaedillah & Rozak (2016):
Wilayah Publik yang Bebas (Free Public Sphere)
Wilayah publik yang bebas merupakan adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana untuk mengemukakan pendapat. Pada ruang ini individu bebas mengemukakan pendapat tanpa distorsi dan kekhawatiran.
Demokratis
Demokratis berarti masyarakat bebas menjalankan aktivitasnya termasuk dengan berinteraksi terhadap lingkungannya. Berlaku santun dalam bermasyarakat tanpa membedakan ras dan agama masuk kedalam demokratis. Demokratis di sini mencakup aspek sosial, ekonomi, politik, budaya pendidikan dan sebagainya.
Toleran
Toleran merupakan sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Civilitas mengartikan toleransi, yakni kesediaan individu-individu untuk menerima pandangan- pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda.