Tahukah kamu ? bagaimana sistem perekonomian Indonesia saat masa pandemi ini ? Sebelumnya, keadaan Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang terdampak besar akibat Covid - 19. Dan kini Perekonomian Indonesia resmi masuk jurang resesi pada kuartal III-2020. Pasalnya, realisasi laju perekonomian pada kuartal III tercatat kembali minus, yakni 3,49 persen setelah sebelumnya sempat terperosok cukup dalam, yakni sebesar 5,32 persen.
Sistem perekonomian yang saat ini sedang berlaku di Indonesia adalah Sistem Perekonomian Campuran, yakni gabungan antara Sistem Perekonomian Sosialisme dan Sistem Perekonomian Kapitalisme.
Sebelumnya mari ketahui sistem perekonomian Kapitalisme, Â sistem perekonomian ini adalah dimana modal, alat produksi, bahan baku dan sebagainya disiapkan oleh asing/ pihak swasta bukan oleh Negara. Karna sistem kapitalisme ini lebih mengedepankan keuntungan sebanyak-banyaknya. Pada sistem perekonomian Kapitalisme ini, peran negara/ pemerintah hanya sebagai pembuat undang-undang atau regulasi tanpa ikut terjun langsung ke pasar.
Sedangkan sistem perekonomian sosialisme adalah sistem perekonomian yang sumber dana (modal), bahan baku, dan alat-alat produksi semuanya disiapkan oleh negara. Artinya negara ikut terjun langsung ke dunia pasar/ ada peran aktif negara dalam mengelola pergerakan pasar.
Walaupun sistem perekonomian ini masih memiliki kekurangan, namun sistem ini yang masih bisa disesuaikan dengan keadaan Indonesia. Kelemahan sistem kapitalis itu sendiri tentang ketimpangan distribusi pendapatan dan kelemahan sosialis tidak mendorong produktivitas dan kreatifitas (kinerja). Mekanisme pasar kelonggaran hak-hak kepemilikan untuk mendorong produktivitas dan perencanaan ekonomi untuk upaya pencapaian cita-cita masyarakat adil dan makmur. Pemilihan sistem campuran dengan mengkombinasikan kekuatan sosialis dan kapitalis sekaligus mereduksi kelemahan kedua sistem tersebut.
Lalu ? Bagaimana dengan sektor yang terdampak pada saat pandemi ini ? Pandemi saat ini memang memakan banyak kerugian di berbagai bidang, seperti yang paling mengalami kerugian yakni sektor pariwisata, mulai dari pedagang kaki lima di daerah pariwisata, travel agent pariwisata, hingga airlines. Kebijakan untuk #dirumahaja membuat sektor sektor pariwisata mengalami penurunan omzet bahkan kehilangan pasarnya. Bahkan beberapa travel agent telah menutup usahanya.
Melihat hal tersebut, seharusnya sudah menjadi pemicu kita untuk tetap mengikuti aturan pemerintah untuk tetap mengikuti protokol kesehatan agar pandemi ini segera terputus mata rantainya. Namun, sebagai masyarakat cerdas, tidak akan diam dan tak melakukan apa-apa walau #dirumahaja. Pada masa pandemi seperti ini, masyarakat dituntun untuk terus menjadi pribadi kreatif dan produktif. Bagaimana ? Dengan mencoba mengembangkan kemampuan diri selama sedang #dirumahaja, ataupun membuka usaha kecil yang dapat membantu perekonomian masyarakat itu sendiri.
Stay health, stay safe, and stay smile !
Anisa Ikmawati
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka