Seperti yang kita ketahui pada tahun 2020, Indonesia dikejutkan dengan merebaknya suatu wabah penyakit yang disebabkan oleh virus bernama corona. Awalnya, penyakit itu muncul di kota Wuhan provinsi Hubei Tiongkok pada akhir tahun 2019. Penyakit yang menghebohkan Indonesia bahkan sampai ke seluruh dunia ini dikenal dengan istilah Covid-19 atau Corona Virus Disease-19.Â
Penyakit ini tidak bisa dianggap remeh karena penyebarannya cukup cepat dan bisa dikatakan tidak terlihat. Penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh serta pernapasan melalui udara ini bisa menular pada siapa saja seperti, anak-anak, orang dewasa maupun orang tua. Apalagi terhadap orang yang memiliki riwayat penyakit bawaan sangat rawan untuk terkena penyakit ini.
Seperti yang dialami oleh ayah saya, beliau merupakan salah satu contoh orang yang memiliki riwayat penyakit bawaan. Awalnya pada saat itu beliau hanya mengalami bersin-bersin, lalu beberapa hari kemudian napsu makan beliau mulai berkurang dan pada akhirnya kami sekeluarga berinisiatif untuk memeriksakannya pada klinik terdekat.Â
Dan hasilnya ternyata beliau hanya mengalami asam lambung, tetapi beberapa hari kemudian penyakit tersebut belum kunjung sembuh dan kami sekeluarga berinisiatif lagi untuk membawa ayah saya ke rumah sakit untuk dilakukan test covid-19.Â
Dan benar pada saat itu hasilnya menunjukkan bahwa pada salah satu paru-paru ayah saya terdapat cairan atau dapat dikatakan ayah saya terdeteksi terkena virus covid-19. Dari hasil test tersebut saya dan keluarga memutuskan untuk melakukan isolasi selama 14 hari. Dan dari kejadian tersebut saya menjadi percaya bahwa virus covid-19 memang benar ada.Â
Banyak orang yang mungkin tidak percaya atau bahkan tidak peduli dengan adanya virus tersebut. Dikarenakan mungkin sebagian orang belum pernah mengalami terkena virus tersebut atau mungkin dikarenakan virus tersebut tidak dapat terlihat oleh mata. Tetapi dari pengalaman yang sudah terjadi terhadap saya dan banyaknya korban yang meninggal akibat virus tersebut menjadikan sebagian orang lainnya menjadi percaya dengan keberadaan virus tersebut.Â
Ya, virus tersebut menurut saya memang benar ada dan sangat berdampak sangat buruk bagi orang yang terkena. Virus tersebut dapat menyebabkan terganggunya sistem pernapasan pada manusia, turunnya napsu makan, turunnya sistem kekebalan tubuh, mental seseorang terganggu dan yang paling fatal adalah kematian.Â
"Mengapa bisa menyebabkan mental terganggu?" Hal itu dikarenakan jika seseorang terkena virus tersebut, otomatis orang tersebut akan melakukan isolasi yang dimana orang tersebut tidak dapat berjumpa dengan siapapun hanya orang yang berkepentingan atau misal dokter yang diperkenankan untuk berjumpa. Nah dengan begitu, sebagian orang yang mengalami itu akan mengalami kesepian tanpa berinteraksi dengan orang sekitar dan bahkan tanpa bisa menikmati suasana di luar.Â
Dari adanya berbagai dampak negatif dari virus covid-19 tersebut maka pemerintah mengeluarkan peraturan dengan adanya protokol kesehatan. Protokol kesehatan meliputi 5M antara lain, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.Â
Dengan menerapkan protokol kesehatan di lingkungan rumah maupun di lingkungan kampus Universitas'Aisyiyah Yogyakarta tersebut dapat mencegah saya terkena virus covid-19. Tetapi hanya dengan menerapkan protokol kesehatan saja tidak cukup untuk mencegah tertularnya virus tersebut, maka dari itu harus diimbangi dengan pola hidup sehat.Â
Pola hidup sehat yang saya terapkan antara lain, dengan mengkonsumsi beberapa vitamin yang dapat menjaga kekebalan tubuh, makan makanan yang sehat dan bergizi, hindari mengkonsumsi es, olahraga yang teratur, tidur yang cukup, diusahakan jangan begadang, berjemur di saat pagi hari dan yang terakhir melakukan vaksinasi. Dengan menerapkan protokol kesehatan serta pola hidup sehat tersebut dapat membantu kita terhindar dari terkena virus covid-19.Â