Mohon tunggu...
Anisa Hakim
Anisa Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis - Planologi NIM 191910501017

Fakultas Teknik Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Gethuk Pisang Khas Kediri

22 Maret 2021   21:43 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:56 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dewasa ini perkembangan suatu wilayah sangat pesat dimana salah satu keuntunganya yaitu dengan adanya infrastruktur dan sarana prasarana yang memadai maka hal tersebut dapat memudahkan dan membantu masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, juga terdapat perkembangan wilayah dalam kegiatan pertanian industrial. Dimana dalam perkembangan wilayah terdapat beberapa teori yang menjelaskan teori pertanian. Salah satu teori perkembangan wilayah yaitu teori Von Thunen. Johan Von Thunen (1783-1850) adalah ahli ekonomi pertanian asal Jerman yang membuat teori tentang lokasi pertanian pada awal awab ke-19. Dimana Von Thunen mengembangkan teori tersebut berdasarkan dari pengamatan yang berada didaerah tempat tinggalnya.

 Inti dari Von Thunen menjelaskan tentang dua hal yaitu menitikberatkan pada dua hal yang berkaitan dengan pola keruangan pada pertanian. Pola keruang pertanian tersebut yaitu yang pertama jarak lokasi pertanian ke pasar. Dan yang kedua yaitu sifat produk pertanian ( keawetan, harga dan beban angkut). Teori Von Thunen ini muncul dikarenakan pada zaman dulu masih banyak wilayah pertanian yang stategis  dimana petani tinggal jauh dari pusat kota. Dan pada saat itu transportasi yang digunakian tidak sebanding dengan hasil biaya yang didapat. Maka hal ini dapat merugikaan para petani karena jauhnya lokasi produksi ke tempat penjualan atau pasar.  
Inti dari teori Von Thunen yaitu harga sewa lahan pertanian akan berbeda-beda nilaintya tergantung dengan tata guna lahanya. Dari teori Von Thunen dapat dikatakan harga lahan yang dekat dengan pasar atau kota akan lebih mahal jika dibandingkan harga lahan yang berada jauh dengan pusat kota atau pasar. Dari kasus tersebut bahwa jauhnya lokasi produksi dan pasar atau kota maka akan meningkatkan biaya transportasi yang harus dikeluarkan oleh setiap produsen. Jadi petani harus memaksimalkan permintaan pasar. Agar dapat mendapatkan keuntungan yang didapat dari harga pasar dikurangi biaya produksi serta biaya transportasi. Misalnya yaitu aktivitas produkstif seperti berkebun dan produksi susu sapi atau aktivitas yang memilki biaya transportasi tinggi seperti kayu bakar maka loakisnya harus dekat` dengan pasar.


Salah satu perekmbangan wilayah dalam pertanian industrial yaitu gethuk pisang. Gethuk pisang merupakan makanan tradisional yang sekligus menjadi ciri khas dari Kediri. Gethuk pisang merupakan sejis gethuk pada umumnya namun bahan dasarnya yaitu terbuat dari pisang. Dan pisang yang dipakai sebagai bahan dasar gethuk ini tidaklah pisang sembarangan. Pisang yang dipakai untuk gethuk yaitu pisang yang berjenis rojonongko. Pemilihan pisang ini dikarenakan berdasarkan harga yang relatife tidak mahal, kemudian juga karena tekstur dari pisang tersebut yang lembut dan memilki cita rasa yang khas. Selain itu juga alasan dari pemilihan pisang tersebut karena mencarinya tidak begitu sulit. Gethuk pisang ini merupakan makanan tradisonal yang konon sudah ada sejak zaman dulu sehingga diwariskan turun temurun sampai sekarang. Gethuk pisang ini merupakan camilan tradisional dari zaman kerajaan di Kediri. Bahkan Dewi Sekartaji putri dari Kerajaan Jenggala yang merupakan pecahan dari Kerajaan Kediri sangat menyukai gentuk pisang ini.


Berdasarkan teori dari Von Thunen maka  berkaitan dengan gethuk pisang, dikarenakan pemasaran gethuk pisang yang ada di Kediri menerapkan teori dari Von Thunen yaitu dengan pemasaran berada di dektan loaksi produksi. Namun juga terdapat permasalahan dari gethuk pisang ini yaitu salah satunya adalah karena tempatnya yang kurang stategis. Tempat pemasaran gethuk pisang ini berada jauh di kota sehingga oaring yang berada di luar kota mungkin sangat jauh untuk menjangkau di tempat pemasaran gethuk pisnag ini. Sehingga  pembeli gethuk pisang ini mayoritas  adalah para masyarakat sekitar yang dekat dnegan tempat penjualan gethuk pisang.  Karena banyak masyaraat yang membeli gethuk tersebut sebagai buah tangan ketika akan kembali ke luar kota untuk bekerja. Selain itu permasalahan yang ada yaitu berkaitan dengan sifat produk pertanian yaitu keawetan. Dimana gethuk pisang hanya bertahan mencapai tiga hari saja sehingga ketika berproduksi banyak dan tidak habis maka gethuk tersebut akan dibuang karena tidak bisa dioleh kembali. Namun pada pertanian industrial ini juga terdapat potensi yang ada yaitu salah satunya adalah memberikan varian rasa pada gethuk pisang sehingga dapat menarik para pembeli. Misalnya yaitu gethuk pisang rasa durian, jadi orang mungkin akan tertarik akan genthuk tersebut. Karena di Kediri juga merupakan penghasil komoditas buah-buahan sehingga hal tersebut bisa menjadi potensi untuk pemasaran gethuk pisang. Selain itu jika dikaitkan dengabn teori Von Thunen lokasi pemasaran yaitu sangat menuntungkan karena pemasaran produk ini sangat dekat dengan tempat pengolahan maka sangat menguntungkan karena tidka banyak mengeluarkan biaya transportasi. Selain itu juga dekat dengan pasar maka bisa dijual di pasar jika tidak habis. Dan tempat produksi ini berada di dekat tempat wisata yaitu Waduk Siman sehingga hal ini juga merupakan salah satu potensi untuk menjual lebih banyak karena banyak pengunjung waduk yang ketika pulang membeli oleh-oleh yaitu berupaa gethuk pisang khas Kediri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun