Perkembangan  motorik  adalah  sesuatu  proses  kematangan  gerak  yang  langsung melibatkan  otot-otot  untuk  bergerak  dan  proses  pensyarafan  yang  menjadi  seseorang mampu  menggerakkan  dan  proses  persyarafan  yang  menjadikan  seseorang  mampu menggerakan  tubuhnya.  Pemahaman tentang perkembangan anak usia dini khususnya perkembangan fisik dan motorik ketika anak mencapai usia (3-6 tahun) sangat diperlukan (Hidayat dkk, 2009 : 23). Motorik ini sendiri dibagi menjadi dua bagian, motorik halus dan kasar. Motorik kasar sendiri melibatkan gerakan-gerakan yang menggunakan kelompok otot yang lebih besar, seperti kaki, lengan, dan tubuh bagian atas. Sedangkan motorik halus adalah keterampilan yang melibatkan gerakan-gerakan yang kecil dan presisi , biasanya menggunakan otot-otot kecil, seperti tangan dan jari.
Dalam program Inovasi dan Teknologi SOTH BKKBN provinsi Jawa Timur, mahasiswa S1 Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 mengadakan pelatihan untuk orangtua dengan judul "Meningkatkan Keterampilan Kognitif dan Motorik Halus Pada Anak". Acara yang ini berlokasikan di Kelurahan Kapasari, Kota Surabaya, pada Jum'at 23 Agustus 2024.
Dengan jumlah 39 peserta yang hadir, kondisi tampak kondusif dan para orangtua memperhatikan dengan seksama. Pelatihan ini dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB hingga 11.30 WIB. Kegiatan yang berlangsung 2 Jam 30 menit ini diisi dengan pemberian materi serta pemahaman oleh fasilitator tentang penjelasan kognitif dan motorik halus pada anak, pentingnya perkembangan motorik halus dan kemampuan kognitif yang sesuai umurnya, memberikan tips dan solusi untuk meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik halus pada anak yang sesuai dengan umurnya.
Salah satu solusi yang diberikan adalah pemberian Alat Permainan Edukatif (APE) dalam bentuk Puzzle. Dengan cara pembuatan dan bahan-bahan yang mudah dicari, ini menjadi cara yang efektif untuk anak perkembangan motorik halus dan kemampuan kognitifnya. Selain orang tua, tugas guru sebagai orang tua kedua bagi murid, permainan puzzle ini bisa menjadikan alternatif anak untuk memberikan edukasi dalam bentuk permainan.
Puzzle memiliki banyak manfaat untuk anak, salah satu nya adalah membantu mengembangkan keterampilan motorik halus, kenapa demikian? Karena anak dapat menggunakan tangan dan jari mereka untuk merakit potongan-potongan. Selain itu, menyusun puzzle dapat meningkatkan kemampuan kognitif dengan melatih pemecahan masalah dan berpikir logis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H