Mohon tunggu...
Siti Anisah
Siti Anisah Mohon Tunggu... -

Coba coba belajar nulis, baru aja kena demam membaca, meski telat tak apalah, selama masih nafas di berikan sang Illahi....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Persiapan Menjelang World Cup

1 Juni 2010   10:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:49 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warna -warni bendera macam-macam negara sudah di pasang di berbagai kota di Afrika Selatan, buat hati gak sabar  menyaksikan jalannya pembukaan World Cup di negara yang cantik ini. Saya, bukan lah penggemar sepak bola. Sama sekali tidak suka sepak bola. Namun ,melihat gegap gempita nya persiapan World Cup bikin   gak sabar juga  untuk segera melihat jalannya pelaksanaan World Cup ini. Di Afrika Selatan, tepatnya Johannesburg sudah mulai di pasang papan reklame iklan-iklan para pendukung World Cup sejak setahun yang lalu. Berbagai macam persiapan untuk mengantisipasi kendala transportasi , penginapan dsb nya sudah diupayakan maksimal oleh pemerintah setempatnya. Meski banyak bermunculan spekulasi negatif soal kerawanan keamanan dari rampok, maling di masing-masing kota.

Dalam tulisan saya yang singkat ini, gak ada salahnya juga saya tuangkan tips- tips ringan buat para pelancong ke negara post-apartheid ini. Mengingat masing-masing negara tentunya punya keunikan-keunikan tersendiri yang tentunya bisa jadi jauh berbeda dengan negara lainnya yang pernah kompasioner kunjungi.

Tips nya :

1. Jangan lupa persiapkan mantel atau jas buat penawar hawa dingin. Krn saat ini , winter sedang menyelimuti Johannesburg dan sekitarnya. Kalau perlu bawa sepatu boot yang bisa menghangatkan kaki plus kaus kaki yang cukup,  tutup kepala, serta sarung tangan. Terutama buat yang memilki alergi gatal-gatal di kulit akibat suhu dingin, jangan lupa membawa pengobatan pribadi. Juga, pelembab kulit dan aneka peralatan kecil lainnya guna menghindari kekeringan kulit baik tubuh ataupun bibir.

2. Gak perlu terlalu banyak memikirkan persediaan makanan yang bakal perlu di bawa ke Afrika Selatan, terutama yang kuatir akan keterbatasan adanya makanan halal. Penjualan makanan halal sudah banyak didapati di supermarket2 yang tersebar di wilayah kota sekitarnya. Juga, bagi penggemar makanan Indonesia, telah ada penjual makanan khusus Indonesia yang bisa memudahkan kita untuk tetap mencicipi masakan Indonesia. Namun khusus makanan Indonesia, hanya ada di jual di tempat-tempat tertentu saja.

3. Mata uang yang berlaku adalah Rand. Jika  ingin menukar mata uang dollar ke Rand, memang ada tempat2 tertentu yang biasa buat menukar uang. Tapi , memang harga penukarannya mahal sekali, krn ada pemotongan pajak dsbnya. Kalau beruntung, bisa menukar uang kepada teman atau kolega yang berada di sini.

3. Setibanya di bandara Tambo,  jika anda kesulitan mengenai akomodasi dan sebagainya, baiknya tanyakan langsung ke stand-stand informasi yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat, sehingga memudahkan kita buat menghindari kriminalitas yang biasa terjadi di bandara. Ada salah satu stand kecil yang dipromosikan oleh organisasi muslim lokal yang juga bisa menyediakan penginapan untuk 1 hari bagi penikmat sepak bola yang mengalami kesulitan mendapatkan penginapan. Mereka menyediakan sebuah hall ukuran kecil, yang letaknya tidak jauh dari salah satu lapangan sepak bola.

4. Masalah transportasi, ini juga memiliki keterbatasan tersendiri dan bisa menjadi kendala utama bagi penonton sepak bola. Dalam kehidupan sehari-hari, aktifitas akan mati total jika kita tidak punya fasilitas mobil pribadi atau kantor, khusus bagi orang asing yang tinggal di Johannesburg dan sekitarnya. Normalnya, transportasi umum yang biasa di pakai masyarakat di Johannesburg dan kota lainnya hanya ada 4 macam yaitu taksi mini colt ,taksi sedan, RBT, Gautrain.

Taksi berupa mobil ukuran mini colt memiliki  kapasitas penumpang 12 orang, dimana penumpangnya mayoritas adalah penduduk Afrika Asli ( Black people ). Untuk taksi mini colt ini setiap naik dikenakan biaya R 7.00. Murah memang, tapi tidak di rekomendasikan krn faktor kemananan menjadi alasan utamanya.

Sedangkan taksi sedan, hanya ada di wilayah-wilayah tertentu saja, tidak mudah di capai. Jumlah serta keberadaannya tidak bisa seperti yang kita jumpai di Jakarta yang dengan mudah kita stop dan naik langsung di pinggir jalan. Biaya taksi ini pun sangat mahal. Bisa sekitar sekali naik R 350.00. sangat jauh berbeda ongkosnya kan dengan taksi mini colt. Lokasinya biasanya kita dapati didaerah elite pusat perbelanjaan yang lokasinya juga jauh dari lapangan Sepak bola.

Untuk RBT, hanya ada di kota lama Johannesburg. Inipun juga tidak bisa untuk mencapai lapangan sepak bola. Hanya bisa mencapai titik-titik tertentu kota tua Johannesburg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun