Mohon tunggu...
Anisa Fithriana
Anisa Fithriana Mohon Tunggu... Mahasiswi

Mengurai detail, merangkum makna

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kakak, Pintu Pertama Menuju Segala Hal Dalam Hidupku

19 Maret 2025   22:41 Diperbarui: 19 Maret 2025   22:41 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel "Dia adalah Kakakku" adalah novel yang tanpa sengaja kupilih setelah setengah jam berkutat dengan banyaknya novel di Perpustakaan Provinsi. Kebetulan ini adalah salah satu karya Tere Liye yang belum pernah kubaca.

Hanya membutuhkan 3 hari, novel itu habis dibaca. Dalam 3 hari itu juga, air mata rasanya terus mengalir. Novel ini menjadi sebab saat pertengahan malam aku mengirim pesan whatsapp singkat permohonan maaf dan terima kasih kepada kakak. Aku sadar, aku juga memiliki sosok kakak yang luar biasa sama seperti Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta---adik-adik dari Kak Laisa, tokoh utama novel tersebut.

Kak Laisa dalam novel ini adalah sosok kakak dengan pengorbanan dan kasih sayang tanpa batas, ia rela mengorbankan segalanya demi masa depan adik-adiknya. Pendidikan yang hanya tamat hingga SMA tidak membuatnya mengeluh, justru ia memilih bekerja keras di bawah terik matahari agar adik-adiknya bisa mengenyam pendidikan tinggi dan meraih kesuksesan. Pengorbanannya tidak berhenti di situ. Kak Laisa juga menjadi pilar bagi desanya. Berkat ketekunan dan dedikasinya, Lembah Lahambai yang dulu gersang kini subur dengan perkebunan stroberi, dan menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak orang. la tidak hanya berjuang untuk keluarganya, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. 

Hormat setinggi-tingginya untuk kakak di seluruh dunia. Mereka adalah guru pertama bagi orang tua dalam mendidik anak. Segala yang pertama di pangku oleh kakak. Ia berperan sebagai kakak sekaligus teman bagi adik-adiknya. Menghadapi segala tanggung jawab sejak kecil dan menjadi contoh dalam setiap langkah kehidupan. Kakak selalu ada untuk kami, menjadi role model kami dalam berbagai aspek. 

Bagi orang tua, kelahiran anak pertama adalah pengalaman baru yang penuh tantangan. Dalam proses ini, kakak menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Kakak adalah yang pertama kali mengajarkan orang tua tentang cara mengasuh, membesarkan, dan memahami anak. Dari tangis pertama, langkah pertama, dan kata pertama, kakak menjadi perjalanan parenting mereka. Orang tua belajar dari setiap kesalahan, menemukan cara terbaik untuk mendidik, dan mengembangkan kesabaran dalam membesarkan anak-anak berikutnya. Dengan kata lain, kakak adalah guru pertama bagi orang tua dalam memahami arti sejati dari menjadi orang tua. 

Kalau jadi kakak, aku belum tentu bisa sekuatnya. Kalau ada di posisinya, aku belum tentu sesabar ini menghadapi riuhnya hidup. Kakak menjadi orang yang paling aku hormati dan berbakti setelah orang tua, karena segala perjuangannya yang sampai sekarang selalu mengusahakan terbaik untuk adik-adiknya, daya juangnya menghadapi hidup sungguh dapat ku acungi jempol. Badai yang menghantam, pelangi yang timbul setelahnya, semuanya aku saksikan. Aku bersyukur menjadi bagian dari takdir hidupnya. Ia yang mempelopori semuanya, yang memberi tahu outfit keren, yang sangat dermawan kepada adik-adiknya, yang suka bercanda absurd tapi lucu.  Kami selalu berbagi cerita ketika di tengah jalan keadaan terasa berat, rasanya ringan ketawa sambil menangis di kamar yang AC-nya terbelah itu 

Kakak yang merasakan bagaimana sendiri dan pertama kali untuk  sekolah, kuliah, dan kerja dengan segala dinamika di dalamnya. Pengalaman-pengalaman yang didapat, semuanya dijalani tanpa ada kakak yang bisa ditanyai. Kadang aku heran, bagaimana ia bisa sehebat ini? begitu kerennya kakak di seluruh dunia membuka gerbang pertama pengetahuan dan pengalaman untuk adik-adiknya.

Ketika kakak mengemban status baru sebagai istri, 2 hari 2 malam rasanya aku tidak kuasa menahan banjir air mata, karena ketakutan akan ditinggalkan sosok teman yang selalu ada. Disisi lain aku bersyukur akhirnya ini adalah jawaban dari doa-doanya selama ini. Mengingat kisah percintaan yang berkelok itu berakhir bahagia. Untungnya sebelum ia fokus berbakti kepada suaminya, dan pasti tidak terlalu banyak waktu bermain bersamaku. Ada jeda sekitar 1 tahun ia bekerja di luar kota dan kami tidak terlalu sering bertemu. Jadi, hitung-hitung simulasi. Sesak karena kehilangan tidak terlalu terasa karena sudah terbiasa.

Aku selalu berusaha menyuguhkan hidangan terbaik ketika ia berkesempatan untuk berkunjung ke rumah. Karna tau sibuknya ia dan dan kesempatan bertemu hanya 2 hari dalam seminggu. Aku senang dengan segala ekspresi wajahnya ketika menikmati cimol yang keras, bakwan keasinan, mochi lembek serta es cappucino cincau kebanyakan air. Ia selalu menerima atas segala eksperimen masakan yang aku buat.

Dan terpenting yang paling diingat ia menjadi perantara Allah untuk mengabulkan doaku untuk bisa naik pesawat pertama kali. 5 hari yang benar-benar berkesan, di kota orang kami berpetualang. Tangannya yang menggenggam erat ketika kami berlari mengejar MRT, pengetahuannya akan kota Jakarta yang selalu membuatku bergumam "oohh" mengiyakan, serta ia yang mengelus pundak ketika pesawat tajam menukik untuk landing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun