Mohon tunggu...
Anisa Febi Ananda
Anisa Febi Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

menulis

Selanjutnya

Tutup

Book

Berimajinasi dengan Novel Cinta Tak Ada Mati, Karya Eka Kurniawan

23 September 2023   01:14 Diperbarui: 23 September 2023   02:05 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Cinta Tak Ada Mati karya eka Kurniawan, menampilkan berbagai cerpen dengan tema cerita yang berbeda beda. Menceritakan berbagai karakter tokoh-tokoh dan alur cerita yang tidak terduga, menceritakan perlawanan wanita, menceritakan beberapa kebiasaan yang di lakukan masyarakat awam dan beberapa cerita mengenaskan. Yang membuat pembaca kadang bingung kemana arah novel ini. 

Pada bagian awal disuguhkan dengan dua cerpen mengenai perjuangan seorang wanita yang sama-sama sedang memperjuangkan haknya, jika wanita mempunyai hak untuk mendapatkan apa yang dia ingin bukan hanya sekedar menjadi pemuas nafsu. Cerpen pertama yang berisikaan pesan bahwa wanita tidak hanya hidup untuk di dapur ataupun sebagai pemuas nafsu melainkan wanita bisa menjadi apa yang mereka inginkan. Yang kedua seorang wanita yang memperjuangkan dirinya agar tidak menjadi barang jaminan. 

Untuk awalan cukup menyayat isi hati, karena saya sebagai wanita bisa merasakan bagaimana sesaknya menjadi seorang wanita yang di tindas. 

Selanjutnya cerpen yang berjudul cinta tak ada mati dan persekot, sama-sama mengangkat tema percintaan yang di mana melibatkan pengorbanan yang tulus. Ada yang mencintai namun tak terbalaskan, tapi tetap memperjuangkan cintanya bahkan ada juga yang mencintai terbalas tapi tidak bisa berbuat apa-apa. 

Part cerpen paling favorit ada pada cerpen yang berjudul mata gelap dan bau busuk, dimana cerpen ini mengungkapkan sebuah tragedi pembantaian atau pembunuhan yang melibatkan ratusan orang pada masa lampau. Mata gelap yang memiliki pesan bahwa seseorang yang mengetahui sesuatu hal yang penting akan terus dibungkam bahkan di lenyapkan. Alur cerita yang tragis membuat pembaca akan merasakan sensasi tersendiri bahkan bisa merasakan apa yang di rasakan oleh tokoh tersebut. 

Ada juga beberapa cerpen yang mengangkat kebiasaan atau tradisi yang sering terjadi pada masyarakat awam. Sehingga pembaca novel ini merasakan betapa kentalnya tradisi yang ada di Indonesia. Seperti adanya pemakaian jimat, adanya tragedi anak kecil yang takut kepada sang bapak karena tidak mau pergi sholat. Benar-benar membuat kita bernostalgia pada zaman saat masih kecil yang sering kabur-kaburan tidak mau sholat. 

Novel cinta tak ada mati ini, benar-benar luar biasa. Ceritanya akan membuat para pembaca menjelajahi berbagai cerita dan tema yang sangat tidak bisa ditebak. Karena setiap cerpen yang tercantum pada novel ini masing-masing memiliki ciri khas cerita yang berbeda. Entah dari tema, latar waktu atau tempat, sifat tokoh dan masih banyak lagi. 

Kita diajak untuk berimajinasi di setiap cerpen yang ada, di mana cerpen yang terkandung tidak memiliki ketergantungan. Sehingga setiap novel memiliki ciri khas dan imajinasi yang kuat, membuat pikiran sang pembaca menjadi terombang-ambing. 

Pengambilan unsur politik, budaya, horor, bahkan adanya percintaan. Akan membuat sang pembaca bingung apa sebenarnya pe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun