Mohon tunggu...
Anisa Dwiki G
Anisa Dwiki G Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semangat menulis

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Media Sosial Mencegah Kecenderungan Individualisme pada Generasi Muda

26 Mei 2021   19:07 Diperbarui: 26 Mei 2021   19:11 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Landasan Teori

  • Media Sosial

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, media sosial didefinisikan sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Selain itu, media sosial juga dapat didefinisikan sebagai suatu situs yang mempermudah setiap orang untuk membuat web page pribadi sehingga dapat terhubung dengan pengguna lainnya sebagai sarana untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Media sosial tersebut antara lain seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan yang besar dalam masyarakat. Lahirnya media sosial tersebut menyebabkan pergeseran pola perilaku masyarakat baik dalam segi budaya, etika, mapun norma yang ada. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar serta keanekaragaman bahasa, suku, ras, adat, budaya, dan agama yang dimiliki melatarbelakangi adanya potensi perubahan sosial. Sehingga diperlukan pemahaman, pengawasan, serta pembatasan dalam pengaplikasiannya.

  • Data Penggunaan Media Sosial di Indonesia

Dalam laporan "Digital Around The World 2019" dikemukakan bahwa dari total 268,2 juta penduduk di Indonesia, 150 juta diantaranya merupakan pengguna media sosial yang angka presentasenya mencapai sekitar 56%. Melalui hasil riset yang diterbitkan pada 31 Januari 2019 lalu, memiliki durasi penelitian dari Januari 2018 hingga Januari 2019. Dalam hal ini, generasi Y dan Z atau yang umum disebut sebagai generasi milenial mendominasi penggunaan media sosial berada pada rentang usia 18-34 tahun. Pengguna pria lebih mendominasi, dimana pada rentang usia 18-24 tahun jumlahnya mencapai 18% sedangkan pengguna wanita hanya menduduki angka 15%. Sementara pada rentang usia 25-34 tahun jumlah pengguna pria mencapai 19% dibanding dengan pengguna wanita yang hanya 14%. Perangkat mobile seperti smartphone dan tablet masih menduduki peringkat tertinggi yang telah digunakan sekitar 130 juta pengguna media sosial aktif di Indonesia dengan jumlah 48%. Kemudian penggunaan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp atau Line sebanyak 100%, sementara aplikasi media sosial kontribusi engagement mencapai 92%.

Dalam hal ini, orang-orang Indonesia menghabiskan waktu sekitar 3 jam 26 menit untuk menggunakan media sosial dalam berbagai tujuan. Sebanyak 37% pengguna internet memanfaatkan adanya media sosial untuk bekerja. Di tingkat global, penggunaan media sosial untuk bisnis individual mencapai angka 24%. Sehingga rata-rata satu pengguna internet di Indonesia memiliki setidaknya sekitar 11 akun  di berbagai media sosial. Sementara, dalam laporan statistika mencatat bahwa pengguna media sosial di Indonesia pada tahun 2020 paling banyak berusia 25-34 tahun. Dengan rincian pengguna pria sebanayak 20,6% dan pengguna wanita 14,8%. Posisi selanjutnya yaitu pengguna yang berusia 18-24 tahun, pengguna pria sebanyak 16,1% dan pengguna wanita 14,2%. Jumlah pengguna media sosial di Indonesia paling sedikit yaitu rentang usia 55-64 tahun dan dilanjutkan oleh usia 65 tahun ke atas.

  • Individualisme

Istilah individualisme pertama kali digunakan oleh Alexis de Tocqueville untuk menyebutkan suatu gejala terisolasinya individu dari masyarakat yang disebabkan oleh revolusi Perancis. Melalui penelitian yang dilakukan oleh Hofstede pada tahun 1980 diperoleh peringkat nilai indeks individualisme. Dari 74 negara yang diteliti, Amerika menduduki peringkat pertama dan Guatemala berada di peringkat terakhir. Perbedaan tingkat individualisme diantara negara-negara tersebut diasumsikan berkaitan dengan kondisi geografis, ekonomi, dan sejarah (Hofstede & Hofstede, 2005). Perlu diketahui adanya perbedaan makna antara individu, individualis, dan individualisme. Individu merupakan orang itu sendiri (diri sendiri). Kemudian individualis merupakan seseorang yang lebih mengedepankan kebebasan diri sendiri atau mementingkan diri sendiri, egois, dan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Sedangkan individualisme merupakan suatu paham yang menganggap manusia secara pribadi tidak bisa disamaratakan, baik dalam aspek kesanggupan maupun kebutuhannya. Menurut penganut paham ini, mereka tidak memikirkan kebutuhan orang lain karena sibuk untuk memperhatikan atau memikirkan kebutuhan dirinya sendiri, sehingga dalam hal ini terdapat hubungan yang erat tantara sikap individualisme dengan sikap egoisme. Paham individualisme juga menghendaki adanya kebebasan dalam bertindak atau melakukan sesuatu karena mereka menganggap diri sendiri lebih penting daripada orang lain.

  • Generasi Muda

Generasi muda atau yang sering dikenal dengan generasi milenial merupakan generasi yang lahir pada era 80-90an keatas yang identik dengan karakter berani, inovatif, kreatif, dan modern (Prasetyanti, 2017:45). Ciri utama yang dimiliki generasi ini dapat ditandai dengan kemampuannya dalam bidang teknologi digital, komunikatif, dan multitasking. Karena berada dalam perkembangan teknologi yang pesat, maka generasi ini memiliki beberapa karakteristik yaitu kreatif, informatif, mempunyai passion, dan produktif. Generasi muda merupakan suatu identitas yang potensional sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa serta sumber insani bagi pembangunan bangsa. Hal tersebut dikarenakan generasi muda adalah salah satu  harapan bangsa sehingga dapat diartikan bahwa siapa pun yang dapat menguasai pemuda maka akan menguasai masa depan. Namun anggapan bahwa generasi muda adalah penerus dari generasi sebelumnya menimbulkan beban moral tersendiri yang ditanggung para pemuda sebagai bentuk tanggung jawab yang semakin kompleks terhadap generasi sebelumnya. Dalam hal ini, generasi muda seringkali dihadapkan oleh beberapa persoalan seperti ketidakmampuan dalam menyeimbangkan arus perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat, kenakalan remaja, ketidakpatuhan terhadap orang tua/guru, keterbatasan lapangan kerja, dan lain sebagainya.

Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku individualisme adalah dengan memanfaatkan media sosial untuk melakukan komunikasi dengan orang lain apabila kita merasa kurang nyaman berkomunikasi dengan orang lain di lingkungan sekitar. Pada era saat ini, banyak pilihan aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan sosialisasi dengan orang lain. Contohnya seperti Instagram, WhatsApp, Twitter, Facebook, dan lain-lain. Dengan aplikasi tersebut, kita dapat melakukan komunikasi dengan orang-orang baru dan perlu diingat bahwa kita tidak boleh menyalahgunakan media sosial untuk tindakan kriminal. Namun, media sosial yang akan digunakan oleh kelompok kami sebagai pemecahan masalah yaitu menggunakan platform Google Formulir dan Instagram.

Kelompok kami memilih platform Google Formulir dan Instagram dengan tujuan untuk mengetahui apa saja penyebab seseorang memiliki sikap individualisme, sehingga kelompok kami dapat ikut serta dalam mencegah sikap individualisme yang sering terjadi terutama di kota-kota besar. Google Formulir merupakan perangkat lunak inovasi dari Google yang digunakan untuk membuat kuesioner atau formulir pendaftaran online melalui Google yang memiliki kelebihan untuk pengelolaan data yang sudah terinput yang nantinya dapat dikelola menjadi diagram. Google Formulir digunakan untuk mengumpulkan data dari masing-masing individu, Seseorang diminta untuk mengisi Google Formulir yang telah disediakan. Lalu, dari data-data yang telah diperoleh tersebut, akan disampaikan atau sharing melalui platform Instagram berupa Podcast.  Instagram merupakan aplikasi yang digunakan untuk berbagi foto dan video. Selain itu, pengguna dapat mengambil foto dan video yang didalamnya terdapat filter digital. Tujuan dari Peran Media Sosial Mencegah Kecenderungan Individualisme pada Generasi Muda sebagai berikut :

1.  Mencegah seseorang untuk berperilaku individualis.

2.  Memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain dan bertemu orang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun