Bogor (29/3) Bagaimana sih perkembangan seni tari di Indonesia? Awal perkembangannya seni tari sudah ada sejak jaman prasejarah. Jaman prasejarah adalah jaman dimana manusia belum mengenal tulisan. Masa prasejarah masyarakat Indonesia sudah mengenal alirab kepeecayaan animisme dan dinamisme. Seni gerak berirama juga dilakukan pada ritual-ritual tersebut.
Tari sunda yang ada di Jawa Barat , Ciomas terdapat sebuah sanggar tari Ligar Mandiri. Sanggar Ligar Mandiri didirika pada Januari 1985 (sekitar 22 tahun) adalah perusahaan yang bergerak dibidang seni sanggar tari yang mengkhususkan seni dari sunda dan jasa pernikahan. Awalnya sanggar seni tari mandiri berada di samping kantor kecamatan Ciomas lalu semenjak 4 tahun belakangan ini sanggar tari pindah di Gang I Jalan Ciomas Harapan RT 02/02 No . 42 Ciomas Bogor.
Ibu Bunga adalah seorang pemilik sanggar Ligar Mandiri. Ibu bunga yang sangat ramah dan tidak sombong ini memiki rumah yang disatukan dengan tempat ia mengajar tari. Jasa pernikahan yang ada di Ligar Mandiri ini sangat ramai pelanggan begitu juga dengan murid yang belajar menari di sanggar ini. Murid di Sanggar Ligar Mandiri sekarang sudah mencapai 200 lebih orang. Ada juga anak didik Ibu Bunga yang asalnya dari Jakarta . Ibu bungan juga mengajar sampai ke sekolah-sekolah menengah atas daerah Jakarta.
Kelurahan Pagelaran juga sering melakukan latihan pemberdayaan perempuan karena kegiatan itu sudah membudaya di desa ini. Latihan yang dilakukan oleh staff di desa pagelaran ini adalah membantu ibu-ibu rumah tangga yang ada untuk melakukan kegiatan kreatif, melakukan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) dan Posyandu. "Fasilitas yang kami sediakan yaitu anggarannya berasal dari pemerintah pusat."ujar Bu Tuti sebagai staff pemerintahan.
      Seluruh kegiatan yang ada di Ciomas tidak semua difasilitasi oleh pemerintah. Contohnya seperti budaya marawisan dan seni tari di sanggar Ligar Mandiri. Saat perlombaan pun biasanya marawisan yang ada di Madrasah , Pondok Pesantren dan Majelis Taklim membiayai perlombaan sendiri. Tidak ada anggaran yang mengkhususkan untuk kegiatan lomba-lomba.
      Seperti di Majelis Taklim desa Pagelaran yaitu Majelis Taklim Al-Falah yang diketuai oleh ketua DKM yang bernama H. Cecep Hamdun. Jika ada lomba di Majelis Taklim Al-Falah anggaran dikelola oleh bendahara majelis Taklim Al-Falah.
      Majelis Taklim Al-Falah sering sekali mendapat prestasi-prestasi yang banyak. Majelis Taklim juga pernah mengikuti lomba di tingkat kabupaten-kabupaten dan sering tampil di acara-acara Islami jika ada acara maulid Nabi Muhammad SAW.
Sama halnya dengan sanggar tari Ligar Mandiri walaupun ia sering membawa nama baik kecamatan Ciomas karena sering menjuarai lomba-lomba tetapi tidak mendapat apresiasi seperti tidak mendapat anggaran dari pemerintah untuk persiapan mengikuti lomba selanjutnya. Tarian-tarian yang sering dilombakan yaitu tarian Kijang, Adu Manis, Bajidor Kahot, Merak,Tarian Jaipong dan kelas nusantara lainnya. Jadwal tari dilakukan setiap hari pada pagi hari sampai jam 4 sore. Setiap weekendtempat sanggar tari sangatlah ramai. Sebelum melakukan lomba murid akan dievaluasi terlebih dahulu di Anjungan TMII Jakarta pada hari Minggu. Murid-murid di Anjungan TMII juga kan melakukan tari Rampak Sekar yang dilakukan bersama-sama. Sanggar Tari Ligar Mandiri juga sudah terdaftar resmi dalam dalam Parsenibud kota Bogor  dengan nomor SIUP Nomor : 556 11/42-Persenibud kota Bogor.
      Selain terdapat jasa pernikahan dan sanggar tari di Ligar Mandiri ini menawarkan jasa-jasa lainnya seperti menyewakan hiburan,music,baju adat,kebaya,peralatan music, dan mengrias wajah. Ibu bunga mengawali usaha ini dengan usaha seperti perawatan rambut dan pemotongan rambut. Seiring berjalannya usaha tersebut dan terlihat ramai. Ibu bunga mengembangkan usahanya dengan menambahkan jasa pernikahan lainnya yaitu penyewa busana,penyea alat-alat pesta,pemetasan upacara adat daerah dan MC.
      Ibu Bunga berharap suatu saat nanti dapat mengembangkan usahanya dengan membuka cabang-cabang di daerahn Ciomas dan Bogor sekitarnya guna untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Bogor terutama melestarikan budaya khusus Sunda dan nusantara lainnya, menciptakan anak-anak murid yang berprestasi untuk bekal melestarikan budaya dari generasi ke generasi.