Dalam rangka mendukung kegiatan pengabdian, pertumbuhan ekonomi, dan perkembangan desa, Mahasiswa KKN GIAT 6 Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Kelurahan Bergas Lor, Kabupaten Semarang menyambangi Singkong Keju Berkah yang merupakan salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di daerah tersebut. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Selasa, tanggal 14 November 2023 sekitar pukul 14.00 WIB sampai 16.00 WIB dengan disambut baik dan terbuka oleh pemilik usaha UMKM Singkong Keju Berkah.
Kegiatan yang dilakukan oleh rekan-rekan mahasiswa UNNES GIAT 6 di Kelurahan Bergas Lor, Kabupaten Semarang ini memiliki tujuan untuk membangkitkan semangat kewirausahaan serta minat masyarakat untuk ikut serta menjadi bagian pelaku usaha.Hal ini juga dilatarbelakangi dengan fakta bahwa kewirausahaan kelas menengah dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dalam hal penyerapan tenaga kerja serta memenuhi permintaan pasar atas produk-produk unggulan daerah. Sebelumnya, para Mahasiswa juga telah menyelenggarakan sosialisasi UMKM serta kiat-kiat menjadi pelaku usaha kepada masyarakat warga RW 2, Kelurahan Bergas Lor.
Ibu Anis, selaku narasumber pula sebagai pemilik usaha Singkong Keju Berkah memaparkan seluk beluk bisnis yang telah dilakoninya sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini. Awalnya beliau memulai usaha toko sembako, tetapi ketika momen lebaran hampir tiba ternyata toko sembako yang menjadi usaha beliau dilalap si jago merah. Seluruh stok barang yang dimilikinya ludes dan tidak tersisa. Akibat dari kejadian tersebut, Ibu Anis harus membayar utang kerugian dari beberapa barang titipan di tokonya. Tak putus asa, beliau akhirnya bekerja mengelola cafe selama kurang lebih dua bulan. Namun, karena dirasa upah yang diterima tidak cukup untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya, maka beliau memutuskan untuk memulai usaha Singkong Keju Berkah.
Ide Usaha
Awalnya Ibu Anis yang memiliki latar belakang dari keluarga petani mengamati ketika ayahnya sedang mengurus pertanian, terdapat banyak pohon singkong yang dibiarkan dan ditebang begitu saja karena dianggap kurang bisa dimanfaatkan. Harga jual singkong para petani di daerah beliau pun sangat murah sebab beberapa singkong juga hanya digunakan sebagai pakan sapi. Saat memulai usaha, Ibu Anis dapat memproduksi sekitar tiga puluh kilogram olahan singkong dengan memanfaatkan promosi di Whatsapp. Beliau mengerjakan usahanya sendirian dan masih belum memiliki karyawan pembantu. Stigma masyarakat juga masih pesimis terkait usaha singkong ini. Seiring berjalannya waktu, usaha Singkong Keju Berkah yang dikelola Ibu Anis membuahkan hasil yang sangat memuaskan.
Supplier bahan baku usaha Singkong Keju Berkah milik Bu Anis berasal dari beberapa daerah khususnya di Jawa Tengah, seperti Temanggung, Weleri, Wonosobo, hingga Semarang. Beliau mengatakan bahwa terkadang ditemukan beberapa kasus jika singkong yang menjadi bahan baku usahanya tua maka ketika diolah masih agak terasa keras sehingga singkong-singkong tua ini akan menjadi bahan baku reject. Meski mengalami keuntungan, terkadang beliau juga masih mengalami kerugian jika hal tersebut terjadi. Dengan memutar otak, singkong rebus yang bertekstur kera ini diolah menjadi kripik agar tidak terbuang percuma.
Keberhasilan usaha
Seiring berkembang dan luasnya cakupan pelanggan dari Singkong Keju Berkah, Ibu Anis dalam seharinya dapat memproduksi olahan singkong hingga tiga kuintal. Selain itu, karyawan tetap yang bekerja di tempat beliau sudah ada lima orang. Apabila pengiriman membludak, jumlah tenaga kerja yang membantu usaha tersebut akan bertambah dan murni menggunakan tenaga dari masyarakat lingkungan sekitarnya.
Singkong Keju Berkah dapat ditemui di daerah Kabupaten Semarang khususnya daerah Bergas sampai dengan Bandungan. Beberapa cafe hingga minimarket pun ikut menjadi partner usaha Ibu Anis dalam memasarkan produknya. Menariknya, ketika pandemi melanda Indonesia, usaha Singkong Keju Berkah justru mengalami kenaikan permintaan dari para pelanggan yang ada. Melihat peluang ketika orang-orang tidak bisa serta takut untuk keluar rumah, Ibu Anis berinisiatif untuk mengantarkan produknya door to door.
