Mohon tunggu...
Anisa Anggraini
Anisa Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Hobi membaca, mendengarkan musik, seorang introvert yang berusaha memahami orang lain dengan segala kekurangan dan kelebihanku

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bipolar: From Enemy to Bestie

4 Juni 2022   14:04 Diperbarui: 9 Juni 2022   18:36 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi mental adalah dasar emosi yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari, termasuk pola berfikir, gaya berkomunikasi, bersosialisasi,  ketahanan psikologis dan rasa percaya diri. Ketika seseorang mengalami tekanan mental, maka hal tersebut pasti akan mengganggu sehingga akan menghambat aktivitas sehari hari, maka kondisi tersebut sudah masuk dalam kategori gangguan mental atau mental illness. 

Salah satu gangguan mental yang sering kita dengar yaitu Bipolar disorder. Bipolar disorder merupakan gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem, proses berpikir relatif intak, episodik, rekuren atau sewaktu waktu dapat kambuh serta dapat berlangsung seumur hidup. Bipolar disorder tidak hanya merubah mood saya tetapi bisa menurunkan kualitas kerja, pendidikan, kognitif, kemampuan sosial dsb. Bipolar disorder dapat dibedakan menjadi dua fase yakni, fase sangat bahagia (manik) dan fase sangat sedih (fase depresi).

Fase maniak atau fase manik pada gejala gangguan bipolar yaitu pada fase ini memicu suatu kondisi pada psikosis(perasaan asing terhadap lingkungan sekitar) meningkat drastis dalam ditandai dengan mood meningkat (euforia, elasi, irritable), sangat senang, mudah tersinggung, mudah marah, energi yang berlimpah, tidak membutuhkan tidur, konsentrasi pendek, cenderung berbuat nekat. cenderung banyak bicara dari proses berpikirnya sendiri memiliki ide yang tinggi dan mereka pun mempercayai bawa ide besar tersebut nantinya pasti akan terlaksana. Pada penderita laki laki fase maniak merupakan fase pertama kali yang muncul atau merupakan fase yang sering muncul.

Fase depresi atau fase break down merupakan kebalikan dari fase maniak ditandai dengan mood yang menurun, energi yang berkurang, mudah lelah, penurunan berat badan, sulit merasakan kegembiraan, insomnia, overthinking,  rasa tidak berharga atau rasa bersalah sangat tinggi, muncul keinginan untuk bunuh diri, sulit untuk berkonsentrasi dan berlangsung minimal dua minggu. Fase depresi paling banyak muncul pada wanita, karena wanita cenderung menggunakan perasaannya ketika berpikir.

Tatalaksana gangguan bipolar ini terbagi menjadi dua yakni intervensi psikososial dan terapi biologi (tidak menggunakan obat). Pada intervensi psikososial tahap pertama yang dilakukan adalah mengedukasi pasien penderita bipolar supaya mereka paham dan belajar tentang bipolar, karena tak jarang pasien bipolar tersebut mau menerima penyakitnya. kemudian intervensi berikutnya yaitu terapi kognitif dan perilaku untuk mengubah cara pandang dan alur pikiran mereka. intervensi berikutnya yaitu interpersonal and social rhythm therapy (IPSRT) berupa mengatur siklus tidur dengan harapan bila siklus tidurnya teratur maka kehidupannya akan teratur. intervensi berikutnya yaitu terapi yang berfokuskan kekeluargaan dan yang terakhir yaitu terapi secara berkelompok. Sedangkan Terapi biologi meliputi terapi Elektro Konvulsi, Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (RTMS) dan Terapi Psikofarmaka. Prinsip pengobatan Bipolar sendiri yakni menyesuaikan individu, obat terbukti efektif serta aman dan mudah.

Hal yang bisa kita lakukan ketika kita mempunyai teman atau saudara yang mengalami bipolar pada saat fase maniak yaitu dengan cara temani dia, jangan mudah tersinggung karena perkataannya, jawab segala yang dia tanyakan dengan jujur, menghindari stimulus yang menyebabkan dia hiperaktif, dan bujuk untuk istirahat (tidur). sedangkan pada saat fase depresi yang bisa kita lakukan adalah temani dia, ajak beraktivitas supaya dia tidak  berlarut larut dalam kesedihannya, ajak dia merawat diri,, ajak dia bersosialisasi, bertemu keluarga teman dekat dsb. dan yang terakhir ajak dia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan YME. 

Bipolar disorder merupakan penyakit mental yang keberadaannya sudah tidak asing lagi, akan tetapi stigma stigma buruk dari masyarakat lah yang memperburuk kondisi pasien bipolar ini. Oleh karena itu stop stigma kita seperti menganggap mereka gila, lebay, penyakit yang dibuat buat, karena sebenarnya penderita penyakit ini kesepian dan butuh dukungan mental yang kuat dari  kita untuk sembuh dan bangkit dari bipolarnya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun