Mohon tunggu...
Annisa Fitriani
Annisa Fitriani Mohon Tunggu... Editor - Akun ini sebagai media informasi yang bermanfaat bagi masyarakat

Media ini sebagai bentuk untuk publikasi berita yang dapat dipublish dan dapat bermanfaat bagi masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa KKN Undip Manfaatkan Limbah Kulit Bawang Merah dan Air Cucian Beras sebagai Pupuk Organik Cair

10 Februari 2020   10:00 Diperbarui: 10 Februari 2020   10:08 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Grobogan, Kamis (15/01), Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Desa Penganten merupakan Petani,Salah satunya yaitu memproduksi bawang merah, Pada umumnya bawang merah yang digunakan masyarakat kulitnya akan dibuang, padahal kulit bawang sendiri sangat bermanfaat.

Mata pencaharian petani yang mendominasi pada Desa Penganten membuat kebutuhkan akan pupuk semakin meningkat. Saat ini penggunaan pupuk organik sangat diminati dibandingkan pupuk kimia dikarenakan lebih alami.

Dengan meningkatnya kebutuhan akan pupuk organik, Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP 2020 melaksanakan Program Monodisiplin yaitu latihan pembuatan pupuk organik cair dari limbah kulit bawang merah dan air cucian beras yang dilaksanakan oleh Aldila Ayu dari jurusan Teknik Kimia. Tujuan dari program ini merupakan bentuk pengurangan dari limbah kulit bawang merah dengan mengubahnya menjadi pupuk organik cair yang lebih bermanfaat.

dokpri
dokpri
Program ini dilakukan pada hari Kamis 15 Januari 2020 dengan sasaran Ibu PKK yang berjumlah 19 orang saat kegiatan arisan rutin. Pelaksanaan dimulai pukul 16.00 hingga 17.00. Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh Ibu Lurah kemudian dilanjut oleh sambutan Ketua PKK dan dilanjut pada pemaparan program. Pada akhir kegiatan dilakukan simulasi pembutatan langsung pupuk organik cair bersama Ibu PKK

Dengan dilaksanakannya program ini Ibu PKK Desa Penganten berharap pupuk ini dapat menggantikan pupuk kimia yang berbahaya bagi tanaman dan memiliki harga yang relatif mahal, sehingga dengan adanya pupuk organik cair ini dapat mengurangi pengeluaran sekaligus tidak merusak unsur hara tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun