Mohon tunggu...
Anisa AdeliaPutri
Anisa AdeliaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Kebidanan

Hidup untuk bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas Kelompok Rentan Covid-19 Terdampak Pandemi

21 April 2021   05:23 Diperbarui: 21 April 2021   05:37 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah terfikirkan begitu bertambah beratnya kehidupan para penyandang disabilitas di masa pandemi ini?.  Seperti yang kita ketahui banyak dampak negative yang diterima masyarakat umum,  apalagi para penyandang disabilitas. Banyak tekanan yang didapatkan baik segi ekonomi, social, pendidikan, ekonomi dan bidang lainnya. Jika dilihat dari disabled-world.com, kurang lebih 10 persen dari penduduk di dunia adalah para penyandang disabilitas, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa disabilitas adalah kelompok minoritas di dunia ini.

Masa pandemi Covid-19 mengharuskan kita membatasi dalam beraktifitas menjaga jarak pada kerumunan, hal ini sangat merugikan dan semakin memberatkan para penyandang disabilitas mengingat perkerjaannya sebagian besar adalah memijat, berdagang, kesenian, penjual jasa atau pekerjaan lainnya yang menuntut mereka untuk berinteraksi dengan orang lain, jika kita fikirkan seorang pemijat otomatis akan tidak dibutuhkan pekerjaannya di masa seperti ini, pemijat melakukan kontak fisik dalam menjalankan pekerjaanya, hal ini membuat orang merasa takut untuk memesan jasa pijat di masa pandemi ini. 

Padahal para penyandang disabilitas pun sama seperti orang pada umumnya yang membutuhkan uang untuk memenuhi keperluan hidupnya terlebih jika mereka hidup sendiri. Tekanan psikologi, finansial, dan tekanan lainnya menyebabkan para penyandang disabilitas harus hidup lebih berat dari orang pada umumnya. 

Keadaan ini dirasakan oleh Ilham salah satu siswa Sekolah Luar Biasa yang biasanya diantar oleh orang tuanya ke sekolah dengan harapan ilham mampu menjadi anak mandiri dan tidak bergantung pada orang lain, sekalipun pada orang tuanya. Namun ilham harus merasakan dampak sosial distancing ini dimana ia tidak bisa datang ke sekolah, padahal salah satu media belajar nya yang paling berpengaruh bagi kehidupan kedepannya adalah sekolah.

Dalam Bank Dunia Didapatkan jumlah 20 persen dari masyarakat yang kurang mampu di dunia ini adalah para penyandang disabilitas, dengan keadaan kurang mampu tersebut para penyandang disabilitas mengalami kesulitan dalam keuangan, akses kesehatan, lingkungan serta keadaan minoritas dan pandangan tidak baik dari masyarakat umum menyebabkan terbatasnya pekerjaan dan kurang amannya pekerjaan bagi para penyandang disabilitas. 

Keadaan ini tentunya menjadi dilema para penyandang disabilitas untuk tetap tinggal dirumah karena himbauan social distancing dari pemerintah atau tetap keluar rumah mengingat kebutuhan mereka yang juga harus terpenuhi. Padahal disabilitas juga termasuk kelompok rentan terpapar covid-19 kondisinya yang tidak seperti masyarakat pada umumnya, mereka yang banyak keterbatasan, gizi yang tidak terpenuhi karena menurunya pendapatan, kekebalan tubuh yang tidak sekuat orang pada umumnya membuatnya masuk ke dalam kelompok rentan covid-19.

Lalu bagaiamana upaya masyarakat dan pemerintah dalam meringankan beban para penyandang disabilitas?. Pemerintah dan masyarakat harusnya memberikan prioritas lebih kepada para penyandang diabilitas. 

Pemerintah harus memberikan pelayanan rehabilitasi yang didalamnya terdapat layanan bantuan, kemudahaan dalam melakukan aktifitas, dan keinganan biaya hidup dengan memberikan bantuan finansial, makanan dan lainnya yang memudahkan kehidupan para penyandang disabilitas. 

Organisasi dan komunitas penyandang disabilitas baiknya diikutsertakan dalam keadaan seperti ini, sehingga para penyandang disabilitas juga terbantu baik fisik maupun psikologisnya agar mereka juga merasa bahwa banyak yang peduli kepada mereka. Penguatan informasi covid-19 harus disebarkan sebaik mungkin agar para penyandang disabilitas dapat berhati-hati dan menyadari bahwa dirinya merupakan kelompok rentan covid-19. Kita semua makhluk tuhan, semua sama dimata tuhan, kita diberikan akal dan hati nurani sehingga harusnya lebih peka kepada semua saudara kita, tanpa membedakannya. Mari berikan kntribusi kita dalam mebantu saudara kita penyangdang disabilitas di masa pandemi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun