Mohon tunggu...
Anisa FatimatuzZahro
Anisa FatimatuzZahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IAIN Salatiga

Saya Anisa Fatimatuz Zahro, dipanggil Zahra.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fungsi-fungsi yang Terdapat di Dalam Al-Quran

9 Mei 2022   16:09 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:31 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-Quran yang kita kenal adalah kitab suci terakhir yang diwahyukan Allah Swt kepada Nabi dan rasul-Nya, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw berupa wahyu untuk disampaikan kepada umat manusia di bumi. Memiliki fungsi yaitu sebagai penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya sekaligus meluruskan hal-hal yang diselewengkan dari ajaran kitab-kitab tersebut, juga sebagai petunjuk bagi umat manusia sampai akhir zaman. Maka inilah tugas pokok Al-Quran sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai kitab suci terakhir.

Sebelum kita mengetahui lebih dalam fungsi dari Al-Quran, ada baiknya kita mengenal pengertian dari Al-Quran. Apa sih Al-Quran itu ?

Secara etimologi al-Quran berasal dari bahasa Arab dalam bentuk kata benda mashdar dari kata (qara'a-yaqrau- Qur'anan) yang berarti bacaan. Sedangkan pengertian menurut terminologi, beberapa ulama berpendapat, seperti :

Menurut Imam Jalaluddin al-Suyuthy, seorang ahli tafsir dan Ilmu tafsir di dalam bukunya "Itman al-Dirayah" menjelaskan bahwa Al-Quran ialah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk melemahkan pihak-pihak yang menantangnya, walaupun hanya dengan satu surat saja dari padanya.

Menurut Muhammad Ali al-Shabuni, menyebutkan bahwa Al-Quran adalah Kalam Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan suatu ibadah yang dimulai dari surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Nas.

Menurut As-Syekh Muhammad al-Khudhary Beik. Dalam bukunya ''Ushul al-Fiqh" beliau berpendapat bahwa Al-Kitab itu ialah Al-Quran, yaitu firman Allah yang berbahasa Arab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, untuk dipahami isinya, untuk diingat selalu, yang disampaikan kepada kita dengan jalan mutawatir dan tertulis di dalam suatu mushaf antara kedua kulitnya dimulai dengan al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.

Setelah mengetahui dan memahami pengertian-pengertian dari Al-Quran, maka kita masuk ke fungis-fungis dari Al-Quran, dari beberapa sumber yang saya baca terdapat beberapa fungsi Al-Quran yang berasal dari isi dan substansinya, mari kita kupas satu persatu.

  • Al-Quran sebagai Petunjuk (Al-Huda)

Secara bahasa, berasal dari kata (hada-yahdi-hudan wa hidayah) yang berarti memberi petunjuk pada jalan yang benar. Secara istilah hidayah adalah tanda yang menunjukkan pada hal-hal yang dapat menyampaikan seseorang kepada yang dituju.

Maka dari itu Al-Quran sebagai petunjuk karena mengajarkan manusia pada jalan yang dapat mengantarkan dirinya pada tujuan hidup yang sesungguhnya yaitu kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

  • Al-Quran sebagai Obat (Asy-Syifa)

Obat dalam pengertia khusus adalah mengobati suatu penyakit dalam, baik yang bersifat individual maupun sosial. Penyakit-penyakit yang bersifat individual seperti stress, kegundahan dan pikiran yang kacau. Sedangkan penyakit-penyakit sosial seperti sikap fanatisme, hedonisme, fitnah, kecanduan narkoba, korupsi dan krisis moralitas. Mengapa cara al-Quran digunakan sebagai obat ? sebab pengobatan dengan cara Al-Quran lebih diarahkan pada perbaikan hati, karena jika hati manusia itu baik maka baik pula sifat dan sikap manusia tersebut. Hati yang sehat akan membentuk pikiran dan tubuh manusia yang ikut sehat dengan otomatis segala perbuatan yang dihasilkan akan berdampak positif dan bermanfaat bagi manusia dan makhluk di sekitarnya.

  • Al-Quran sebagai Pembeda (Al-Furqan)

Menurut arti dari kata furqan adalah pembeda, pembeda di sini adalah pembeda antara perkara yang benar (haq) dan yang salah (bathil), kemudian antara keselamatan dan kesengseraan. Sebelum Al-Quran diturunkan, manusia telah berinteraksi dengan berbagai sistem peradaban, agama dan tradisi, Al-Quran hadir memberi penekanan untuk membedakan, mana saja tradisi yang bisa diteruskan dan mana saja tradisi yang perlu dihentikan. Dan dengan Al-Quranlah yang membedakan konsep pemikiran keagamaan yang sebelumnya, yaitu sperti agama samawi (Yahudi dan Nasrani) atau agama ardhi. Al-Quran memang pembeda dari kitab-kitab suci lainnya yang keontentikannya masih dalam berdebatan dan terdapat berbagai versi, sementara Al-Quran tetap terjaga keasliannya sebagaimana  yang telah Allah janjikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun