Produk pangan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, tidak hanya diproduksi oleh industri menengah ke atas, tetapi juga melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sejalan dengan hal ini, UMKM perlu mengambil langkah strategis agar produk-produk mereka dapat bersaing dengan hasil industri menengah ke atas.
 Salah satu upaya yang dapat diambil adalah memperoleh legalitas produk seperti Nomor Izin Berusaha (NIB) dan Sertifikat Perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) untuk membangun kepercayaan konsumen.
Inisiatif ini diwujudkan melalui kelompok 1 Praktik Terpadu Pengolahan Pangan (PTPP) Mahasiswa FIPHAL Universitas Djuanda, yang turut serta membantu pengurusan NIB dan SPP-IRT untuk UMKM di Desa Cipopokol, Pasir Muncang, yang dimiliki oleh Ibu Meirisni. Dengan legalitas yang terjamin, usaha UMKM dapat diterima secara resmi.
Dalam kegiatan PTPP, kelompok 1 sukses membantu UMKM Ibu Meirisni memperoleh NIB dan SPP-IRT untuk produk keripik cireng. NIB memberikan identitas usaha, menyimpan data perizinan, serta mendapatkan kelengkapan berkas dan pendampingan usaha.Â
Sementara SPP-IRT memastikan keamanan pangan, memvalidasi layak edarnya produk, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Keseluruhan, inisiatif ini memberikan dukungan penting bagi UMKM dalam pengelolaan usaha dan meningkatkan kualitas produk.
Ibu Meirisni, sebagai pemilik UMKM, mengungkapkan rasa terbantu oleh kehadiran Mahasiswa FIPHAL dalam kegiatan PTPP. Pengurusan izin edar produk, terutama NIB dan SPP-IRT, diharapkan akan mendukung pemasaran produknya, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan nilai jual produk.
Ibu Meirisni menyampaikan apresiasi terhadap Kelompok 1 PTPP, berharap bahwa bantuan ini akan mendorong kemajuan UMKM-nya dan meningkatkan daya saingnya di pasar yang lebih luas. Harapannya adalah agar kehadiran kelompok PTPP dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal dan meningkatkan taraf hidup para pelaku UMKM di Desa Cipopokol.
