Mohon tunggu...
Anisa Lastari
Anisa Lastari Mohon Tunggu... Editor - Editor

Menulis adalah validasi diri. -Pramoedya Ananta Toer-

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Punahnya Transportasi Publik di Klaten

5 Februari 2025   09:56 Diperbarui: 5 Februari 2025   10:03 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bus Sekolah (Sumber: Pemkab Klaten)

Kabupaten Klaten memiliki luas wilayah sebesar 655,6 kilo meter persegi dengan jumlah penduduk sebanyak 1,284 juta jiwa (2023). Pusat pemerintahan terletak di Kota Klaten, yang merupakan gabungan dari kecamatan Klaten Utara, Klaten Tengah, dan Klaten Selatan. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. Di sebelah selatan berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya wilayah Gunung Kidul. Di sebelah barat berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu wilayah Sleman serta Kabupaten Magelang. Sementara, di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali.


Sayangnya, meski letaknya amat stragis karena berada di antara jalur utama dua kota besar, Klaten belum bisa bersaing dengan kota-kota yang menjadi tetangganya, terutama dalam hal transportasi publik. Sebagian besar warga Klaten berpergian menggunakan sepeda, motor, atau mobil. Semuanya transportasi milik pribadi. 

Memang  ojek online  (ojol) sudah banyak beroperasi di Klaten. Namun, masih terdapat kendala akibat seringnya terjadi perselisihan antara ojol dengan ojek pangkalan (opang) di beberapa titik rawan, seperti terminal dan stasiun. Penumpang yang ingin menggunakan jasa ojol harus berjalan jauh keluar area tersebut sebagai titik temu dengan driver. Memangnya, tidak ada transportasi publik? Ada, tapi hanya untuk transportasi antarkota, seperti commuterline dan bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). Sementara, transportasi dalam kota sejauh ini masih nihil.

Perihal hal ini, Menteri Perhubungan yang menjabat pada tahun 2022, Budi Gunawan, dalam kunjungannya ke Terminal Ir. Soekarno pernah meminta agar Angkutan Perkotaan (angkot) di Klaten dihidupkan kembali. Pada saat itu, Menhub menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Klaten untuk menghidupkan kembali angkot. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses angkutan umum jalur darat baik angkutan dalam kota, antar kota, maupun antar provinsi.

Pada kesempatan yang sama, Sri Mulyani yang saat itu menjabat sebagai Bupati Klaten mengakui bahwa angkutan kota mati suri. Menurut beliau, alasannya karena masyarakat Klaten secara ekonomi sudah mapan. Meski demikian, Sri Mulyani berencana memohon bantuan Kemenhub terkait bantuan armada yang dibutuhkan, terutama guna menghubungkan Terminal Ir. Soekarno dengan tempat wisata di Klaten. Namun sayangnya, memasuki tahun 2025 pengadaan angkot belum juga terealisasi, entah apa alasannya. Sementara, angkutan wisata yang sempat beroperasi juga sudah tidak terdengar lagi kabarnya.

"Kol Kuning" Klaten (Sumber: Akun Instagram @klatenyoben

Menurut kesakian warga asli Klaten, dahulu ada angkot yang beroperasi di dalam kota. Masyarakat menyebutnya dengan "kol kuning" karena angkot tersebut berwarna kuning. Biasanya, masyarakat di daerah pedesaan menggunakan transportasi ini untuk pergi ke pusat kota, seperti Pasar Gedhe, alun-alun, atau Plasa Klaten (sekarang berganti nama menjadi Klaten Town Square). Maklum, pusat hiburan dan perdagangan di Kabupaten Klaten memang hanya ada di pusat kota. Bahkan, saat ini hanya ada satu bioskop yang baru dibuka pada Desember 2024, setelah bioskop sebelumnya berhenti beroperasi pada akhir tahun 1990-an.

Di depan stasiun Klaten juga masih terlihat beberapa penarik becak. Sayangnya, itu pun jumlahnya sudah sangat sedikit. Lagi pula, becak bukanlah moda transportasi yang dapat diandalkan untuk menempuh perjalanan jauh.

Becak di Pelataran Stasiun Klaten Beberapa Tahun Silam (Sumber: BPBD Klaten)
Becak di Pelataran Stasiun Klaten Beberapa Tahun Silam (Sumber: BPBD Klaten)

Pemerintah Klaten sendiri pada tahun 2022 melakukan pengadaan bus sekolah gratis. Sayangnya bis sekolah yang beroperasi hanya sebanyak dua unit yang merupakan hibah dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Tentunya, jumlah bus yang amat terbatas ini sangat tidak mumpuni dibanding dengan kebutuhan pengguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun