Mohon tunggu...
Anisa Novianti
Anisa Novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - anisa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Live your life

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kecanduan Media Sosial di Masa Pandemi

14 April 2021   17:13 Diperbarui: 14 April 2021   17:42 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial merupakan media daring yang digunakan untuk kebutuhan komunikasi jarak jauh, proses interaksi antara user satu dengan user lain, serta mendapatkan sebuah informasi melalui perangkat aplikasi khusus menggunakan jaringan internet. Tujuan dari adanya sosial media sendiri adalah sebagai sarana komunikasi untuk menghubungkan antar pengguna dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

Penggunaan sosial media di masyarakat sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, terutama bagi orang dewasa muda, remaja dan anak-anak. Terlebih, sejak pandemi Covid-19 menyerang, sebagian orang mulai melakukan aktivitasnya dari rumah dan mengandalkan sosial media serta jaringan internet sebagai perantara penghubung ke dunia luar. Sosial media juga menjadi sarana penghibur dan bertukar kabar yang paling utama antar sesama.

Sosial media juga merupakan hal yang masih relatif baru dari segi perkembangan dan penggunaannya. Berbagai studi yang menganalisis dampak positif dan negatif sosial media masih terus dilakukan, terlebih di masa sekarang, di mana tingkat penggunaannya semakin tinggi. Meski begitu, mengutip dari helpguide.org, banyak penelitian yang telah menemukan hubungan kuat antara sosial media dengan dampak negatif seperti peningkatan risiko depresi, kecemasan, kesepian, menyakiti diri sendiri, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri.

Platform sosial media dirancang untuk menarik perhatian, membuat anda tetap online, dan membujuk anda agar berulang kali memeriksa layar dengan notifikasi-notifikasinya. Namun, sama seperti keterpaksaan judi atau kecanduan nikotin, alkohol, atau obat-obatan, penggunaan sosial media dapat menciptakan keinginan psikologis. Saat Anda menerima reaksi positif terhadap sebuah postingan yang Anda unggah, hal itu dapat memicu pelepasan dopamin di otak, zat kimia yang memberikan sensasi kesenangan.

Hal ini jika dibiarkan berlarut-larut ternyata dapat berbahaya bagi kesehatan mental. Karena pada akhirnya Anda akan menggantungkan banyak aspek dalam diri Anda terhadap penilaian melalui sosial media yang semu dan gampang diubah-ubah. Berikut beberapa dampak negatif sosial media yang perlu Anda sadari dan cegah sejak dini.
Berikut adalah beberapa contoh dampak negativ  media sosial :
Gangguan Kesehatan
Terpapar Konten Negativ
Memicu Kejahatan
Terpapar Hoax

Tak lepas dari dampak negativ media sosial juga mempunyai banyak dampak positif, berikut adalah beberapa contohnya :

Mendapatkan ketrampilan dari hal-hal baru yang dilihat di media sosial
Dapat dengan mudah mengakses informasi mengenai kesehatan diri
Memperluas jaringan pertemanan
Media sosial sebagai alat promosi dalam berbisnis

Dengan perkembangan media sosial sekarang ini orang-orang tidak hanya dapat berkomunikasi namun juga bertransaksi jual-beli, hingga hal ini menimbulkan perubahan didalam bertransaksi. Dulu orang-orang ingin berbelanja baju ataupun sepatu harus mendatangi toko/butik terlebih dahulu namun sekarang hanya dengan media sosial orang-orang dapat membeli barang. Diakui para remaja bahwa mereka lebih senang berbelanja melalui online karna barang-barang yang mereka beli terkadang tidak ada di jual di toko maupun pusat perbelanjaan, padahal dengan berbelanja online jika kita tidak teliti kita bisa jadi korban penipuan atau terkadang barang yang dipesan tidak sama dengan barang yang dikirim oleh penjual. 

Hal lainnya yang timbul akibat adanya internet dan media sosial adalah mencari sebuah informasi dan menemukan informasi dengan mudah tanpa harus membaca buku, koran, atau majalah. Bahkan mereka mengakui terkadang jika mendapatkan tugas, mereka dapat menyelesaikannya dengan bantuan media sosial. Semua hal ini akhirnya secara tidaklangsung telah merubah pola kebiasaan para remaja sekarang.

Maka dari itu kita sebagai masyarakat yang cerdas harus bisa mengontrol diri agar jangan sampai terlalu candu bermain sosial media karena selain merusak kesehatan juga bisa menjerat kita ke hal hal yang negativ apabila kita terlalu terbawa kedalam nya , Dan perbaiki lah lifestyle kita agar lebih baik untuk hidup kedepannya nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun