Karawang - 01/08/ Hutan Bakau atau sering dikenal dengan Mangrove (Mangrove Rhizophora apiculata), seringkali disebut sebagai benteng alam terakhir garis pantai, mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Akar-akar mangrove yang kuat dan kompleks tidak hanya mengikat tanah, mencegah erosi dan abrasi pantai, tetapi juga berfungsi sebagai filter alami yang menyaring polutan dan menjaga kualitas air.
"Di dusun ini (Dusun Sungai Manuk) sering terjadi banjir ketika musim hujan dan air laut sedang pasang, kedalamannya cukup dalam sehingga aktifitas warga cukup terganggu dan menyebabkan kerusakan pada rumah serta pertambakan (tambak ikan dan udang)" ujar Anto Selaku RT Dusun Sungai ManukÂ
Dalam rangka "Gerakan Penanaman Mangrove Untuk Melestarikan Ekosistem Pantai" melalui aksi nyata penanaman 150 bibit mangrove, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Buana Perjuangan Karawang di Desa Sungaibuntu telah berkontribusi dalam melindungi pantai dari abrasi dan juga menjaga keanekaragaman hayati. Mangrove adalah rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna, mulai dari burung migran hingga berbagai jenis ikan dan udang. Keberadaan hutan mangrove yang sehat sangat penting untuk mendukung rantai makanan dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Tidak hanya itu, mangrove juga memiliki peran yang sangat penting dalam mitigasi perubahan iklim. Pohon mangrove memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang sangat besar, jauh lebih tinggi dibandingkan jenis pohon lainnya. Dengan demikian, penanaman mangrove dapat membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer dan memperlambat laju pemanasan global. Selain itu, hutan mangrove juga berfungsi sebagai penahan gelombang besar, sehingga dapat melindungi wilayah pesisir dari dampak buruk bencana alam seperti tsunami.
Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan tutupan hutan mangrove di Desa Sungaibuntu sehingga dapat berfungsi lebih optimal sebagai pelindung pantai, lingkungan daratan dan habitat berbagai spesies. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas air laut di sekitar kawasan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendukung pengembangan ekowisata. Dengan demikian, masyarakat sekitar dapat merasakan manfaat langsung dari keberadaan hutan mangrove yang lestari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H