Mohon tunggu...
Anisa Ramadhani S
Anisa Ramadhani S Mohon Tunggu... Mahasiswa - mencoba memberikan topik yang easyreading untuk mengisi waktu luang

berbagi informasi mengasikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghindari Larangan Mudik Lebaran, Pemudik Berangkat Lebih Awal

24 Mei 2021   19:47 Diperbarui: 24 Mei 2021   20:01 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kegiatan mudik sering dilakukan masyarakat Indonesia saat merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Kegiatan ini dilakukan sebagai cara untuk menghilangkan kerinduan dengan keluarga dan menjaga silaturahmi dengan sodara yang ada di kampung halaman. Walaupun tahun ini masih berlaku larangan mudik dari pemerintah, hal ini tidak dapat menjadi alasan sebagian masyarakat untuk tidak melakukan mudik lebaran. Oleh sebab itu sebagian masyarakat melakukan keberangkatan mudik lebih awal, untuk menghindari larangan mudik dan pencegatan polisi.

"Pas berangkat itu belum berlaku polisi. Dan tanggal 6 baru ada pencegatan". Ujar Miftahurahma fauziyah, Tangerang, minggu (24/05).

Lebih lanjut Mifta mengungkapkan, dirinya melakukan mudik lebih awal yaitu tanggal 5 Mei, agar terhindar dari pencegatan larangan mudik pada tanggal 6 Mei. Walau ada banyak kendala, pada akhirnya Mifta dan keluarga berhasil pulang kekampung halamannya yang berada di Solo, Jawa Tengah. Mifta juga mengungkapkan perjalananya ke Solo saat itu aman tanpa penjegatan dari polisi.

"Tapi pas pulang ke Jakarta ada pencegatan puluhan polisi, dan disuruh putar balik terus" Ungkap Mifta.

Mifta menjelaskan, saat balik menuju Jakarta pada tanggal 15 Mei, dia dan keluarganya dihadang petugas yang berjaga. Dan sulit untuk pulang ke Tangerang. Sehingga sering kali mobilnya memutar arah dan mencari jalan lain untuk dapat masuk ke Jakarta.

Hal ini dikarenakan kepulangannya dari Solo ke Tangerang masih termaksud dalam jadwal pelarangan mudik sehingga sulit untuknya masuk ke Ibu Kota Jakarta.

"Sabar. Nyari jalan yang ga ada polisi". Ujar Mifta, agar dapat masuk ke Jakarta, dan pulang ke Tangerang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun