Berbicara mengenai luka pasti kalian akan berpikir pada hal-hal yang menyakitkan entah itu terkena pisau, terjatuh kemudian berdarah, kecelakaan, atau dihianati doi ups. Apa lagi kalo sudah ada kata luka di tambah dalam pasti bayangan kalian akan tertuju pada peristiwa dimana hal itu sangat menyakiti hati kalian. Contohnya seperti dihianati orang yang anda percayai atau kecelakaan yang membuat anda kehilangan seseorang atau kehilangan fungsi anggota tubuh.
Namun, bila saya tanya pada kalian satu persatu tentang luka yang mendalam pasti jawaban satu dengan yang lain berbeda beda. Ada yang menganggap sesuatu yang sepele seperti berbohong adalah luka yang mendalam. Namun, ada yang mengganggap itu adalah hal yang biasa.
Luka yang dalam juga dapat disebut dengan Trauma. Nah adakah yang tau apa itu trauma? .Â
Menurut Kamus Psikologi trauma adalah luka berat yang menyebabkan organisme menderita kerusakan fisik maupun psikologis. Menurut M.Noor H.s, trauma adalah pengalaman pada orang yang bersangkutan yang tiba-tiba mengejutkan, meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.
Menurut DMS 1V, trauma adalah Sebuah kejadian atau serangkaian kejadian berbahaya yang mengancam atau menimbulkan kematian atau luka, atau sebuah ancaman pada integritas psikologis seseorang.
Dari penjelasan tadi dapat disimpulkan dari seluruh definisi diatas bahwa trauma adalah luka jiwa maupun luka berat dari pengalaman-pengalaman pahit yang menyebabkan penderitaan lahir dan batin bagi suatu organisme.
Nah sekarang kita akan measuk pada topik tentang cara penyembuhan terhadap luka yang dalam atau trauma ini. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan atau menyembuhkan luka yang dalam atau trauma.
1. Memahami dengan benar apa yang membuat seseorang tersebut memiliki penyakit trauma.
2. Menganalisis cara yang tepat untuk korban atau penderita trauma
3. Memberi arahan untuk melaksanakan cara yang sudah di tetapkan
4. Melihat hasil dari metode atau cara yang digunakan, apakah cara yang digunakan berhasil atau tidak
5. Mengevaluasi cara yang di gunakan untuk menyembuhkan penderita agar benar-benar sembuh
Untuk menyembuhkan luka ringan saja membutuhkan kesabaran, apalagi menyembuhkan luka yang dalam. Maka dibutuhkan kesabaran yang sangat ekstra. Oleh karenanya para pengarah atau pembimbing haruslah memiliki kesabaran yang besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H