Mohon tunggu...
Anis Tri Rahmawati
Anis Tri Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nothing impossible in this live

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inti Selama Satu Semester

2 Juni 2022   21:17 Diperbarui: 2 Juni 2022   21:26 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Hallo guys! Artikel ku kali ini adalah membahas pembahasan yang berbeda dari artikel-artikel sebelumnya yang aku bikin di kompasiana ini. Artikel ku kali ini ialah membahas perjalanan, pengalaman, kisah, cerita, atau pun yang lainnya itu di mata kuliah kewarganegaraan ini selama 1 semester di semester 2. Ngga kerasa ya guys tiba-tiba udah akhir semester 2 aja, padahal kemarin kan kerasa nya baru jadi maba loh ya wkwk.

            Oh iya, sebelumnya saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besar dan sebanyak-banyaknya untuk dosen mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan ini yang telah menemani, mendidik, serta membimbing saya dan teman-teman saya selama 2 semester ini. Untuk Pak Edi terimakasih banyak ya pak. Sehat-sehat terus ya pak, aamiin.

            Tak lupa aku ingin berterimakasih banyak juga kepada kalian semua yang selalu meluangkan waktunya untuk membaca artikel-artikel ku ini. Sehat-sehat juga selalu ya fwenn, semoga kita bisa bertemu di artikel ku yang selanjutnya.

            Sedikit cerita mengenai Pak Edi. Berbeda dengan dosen-dosen pada umumnya, yang mengajari para mahasiswa nya di ruang kelas dengan cara menyampaikan materi-materi perkuliahan. Namun tidak untuk pelajaran pancasila dan kewarganegaraan ini, beliau hanya memberikan arahan dan tugas-tugas kepada para mahasiswa nya untuk mewawancarai suatu perihal, seperti yang telah kalian liat sebelum-sebelumnya di artikel ku ini. Mulai dari mewawancarai teman sekelas, mewawancarai Ayah, mewawancarai Ibu, berkunjung ke tempat ibadah non muslim, menceritakan budaya masing-masing, bahkan sampai mewawancarai orang minoritas juga. Intinya dari mata kuliah kewarganegaraan ini, beliau dengan tidak sengaja telah mendidik mahasiswa nya secara tidak langsung. Karena jika difikir-fikir, semua tugas yang diberikan oleh beliau adalah untuk menjadikan kita supaya bisa lebih aktif, berani, serta bisa membuat kata-kata yang baik mulai dari menulis artikel seperti ini sampai wawancara dengan cara terjun langsung ke lapangan.

            Pak Edi ini juga termasuk guru yang santai loh guys, jadi ngga heran semua mahasiswa nya menyukai dan nyaman ketika diajarkan oleh beliau serta selalu menunggu dan menanti kehadiran mata kuliah beliau, semoga kita bisa bertemu dan belajar secara tatap muka ya pak. Beliau juga bukanlah dosen yang jika memberikan tugas harus tepat pada waktunya untuk mengumpulkan, tetapi beliau jika memberikan tugas hanya mengingatkan yang belum mengumpulkan segera mengumpulkan, nah dari situ juga bisa di lihat kan guys kalau beliau ini secara tidak langsung juga menjadikan kita sebagai orang yang bertanggung jawab atas kewajiban yang harus di laksanakan serta bisa menumbuhkan kesadaran diri kita.

            Sekarang menceritakan beberapa pengalaman-pengalaman yang bisa aku ambil dari semua tugas kewarganegaraan ini. Awal tugas adalah kita mewawancarai teman sekelas. Nah disitu aku mewawancarai salah satu teman kelas ku, selain menjawab pertanyaan-pertanyaan yang aku berikan ia juga menceritakan beberapa hal yang ia lakukan semasa saat di pondok nya dahulu. Disitu pula aku jadi mengenal dia lebih dalam lagi mulai dari pengalaman, karakter, atau bahkan sifat yang dia miliki.

            Lanjut minggu setelahnya adalah mewawancarai Ayah dan Ibu. Mungkin sebenarnya tanpa di wawancarai, orang tua pun terkadang suka secara sengaja ataupun tidak sengaja telah menceritakan hal-hal apapun bahkan hal random pun terkadang juga di ceritakan kepada anaknya. Namun, dengan cara tugas mewawancarai ini kita bisa mengambil hikmahnya, karena memang tidak semua anak dekat dengan orang tua nya, maka dari itu dengan cara ini dia bisa mendekatkan diri dan bisa mengenal lebih dalam lagi orang tuanya sendiri.

            Aku mau lanjut aja langsung ke pengalaman ku ketika aku mewawancarai orang minoritas ya guys. Disini aku wawancara bersama salah satu teman sejurusan ku. Kalau mau tau cerita nya yang lebih dalam lagi kalian bisa cek di artikel ku yang sebelumnya ya guys. Disini aku dan teman ku mewawancarai seorang peseni manusia patung di wisata kota tua Jakarta. Hasil dari wawancara ini, aku dan teman ku banyakk sekali mendapatkan pembelajaran serta motivasi-motivasi dari cerita beliau yang diceritakan kepada kami. Kita harus banyak-banyak bersyukur dalam menerima semua nikmat yang telah diberikan, karena sebenarnya lebih banyak orang di luaran sana yang lebih membutuhkan daripada kita. Karena di luaran sana banyak orang-orang yang kelaparan, kehausan, bakan tidak memiliki atap sebagai tempat tinggal.

            Bisa kita simpulkan dari cerita dan pengalaman yang aku tulis ya guys. Bahwa belajar tidak harus di ruang kelas ataupun di ruang tertutup pada umumnya. Melainkan di ruang terbuka pun bisa, bahkan menurut ku lebih banyak ilmu yang bisa diambil dengan belajar di ruang tebuka seperti itu. Tapi pada intinya ya tetap belajar dimana pun itu penting ya guys. Bahkan zaman dahulu belajar di bawah pohon pun jadi. Pesan ku untuk kalian semua tetap semangat dalam belajar ya guys dan jangan pantang menyerah jika kita mau sukses dimasa depan nanti.

            Mungkin hanya ini ya guys artikel yang bisa aku tulis kali ini. Semoga dari semua artikel-artikel yang aku tulis dan aku publikasikan di blog ku ini bisa bermanfaat bagi kalian semua. Sekali lagi terimakasih untuk kalian semua dan terimakasih juga untuk Pak Edi yang senantiasa sabar mengahadapi sikap-sikap kami sebagai mahasiswa nya dan saya juga mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya jika saya dan teman-teman mempunyai salah yang disengaja maupun yang tidak di sengaja selama 2 semester ini ya pak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun