Mohon tunggu...
Ani Rostiani Sukandi
Ani Rostiani Sukandi Mohon Tunggu... -

Ibu rumah tangga dengan 2 anak. Perubahan adalah sebuah keniscayaan, maka berubah setiap hari untuk menjadi lebih baik, itulah prosesku!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Maaf, Pak Presiden ...

20 Januari 2014   11:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ini curhatan lebay dari seorang ibu rumah tangga, ya.

Pagi tadi saya nonton berita di TV, ada bantuan untuk korban bencana letusan gunung Sinabung di Sumut. Alhamdulillah, 8.000 paket bantuan dari Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono siap didistribusikan. Meski media banyak yang menyoroti keterlambatan bantuan, tak mengapa. Barangkali bapak Presiden perlu berkoordinasi dulu dengan pejabat terkait. Saya lega, akhirnya para pengungsi mendapat sentuhan dari pemerintah. Perhatian, kerap kali menjadi penawar rasa sedih akibat bencana. Apalagi perhatian itu datang dari seorang Presiden.

Tapi, ada sedikit kecewa dan marah dalam hati, ketika truk dibuka dan muatan dibongkar. Saya melihat ribuan paket dibungkus dalam  tas berwarna Biru Putih. Saya tidak tahu, apakah hanya saya yang merasakan ketidaknyamanan ini? Sebagaimana kita tahu, sekarang sedang musim kampanye, aneka warna parpol bertebaran di kantong-kantong bencana, lepas dari tulus atau tidaknya bantuan tersebut, masyarakat tak lagi mempersoalkan niatan setiap orang untuk membantu. Bantuan diterima, nyoblos mah urusan nanti. Tak masalah.

Saya sedih, ketika tahu warna parpol itu digunakan oleh Bapak Presiden. Maaf, Pak Presiden, saya kecewa. Apakah tidak lebih baik bila paket itu dibungkus dengan tas warna Merah Putih saja? Rasanya Merah Putih akan lebih mewakili Bapak sebagai Presiden seluruh rakyat Indonesia, ketimbang Biru Putih yang hanya mewakili segelintir saja orang partai dan simpatisan parpol. Barangkali memang tidak ada tulisan nama parpol di sana. Tetapi rakyat Indonesia sudah sangat pintar untuk melihat, gerangan siapa yang memberi bantuan hanya dengan warna kemasan.

"Gitu aja kok repot," mungkin begitu ada orang bilang membaca curhatan saya.

Jadi, sekali lagi maaf ... Semoga ke depannya Bapak semakin bijak menggunakan warna partai. Apalagi bila mengatasnamakan Presiden RI.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun