1S.Aniq Qomar,2Muhammad Nofan Zulfahmi
Minat baca anak usia sekolah dasar saat ini mengalami penurunan yang signifikan. Padahal, membaca mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan kognitif dan emosional anak. Cara untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang inovatif dan menarik. Salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan adalah  metode pesan berantai. Metode ini bukan hanya menambah minat baca, tapi juga bisa mengembangkan kemampuan berbicara, mendengarkan, dan  bekerja sama pada anak.
Minat membaca anak merupakan landasan penting bagi pendidikan dan pengembangan karakter. Motivasi utama untuk membaca adalah untuk menerima informasi dan pengetahuan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Ketika minat ini sudah tumbuh dan berkembang, kebiasaan membaca pun akan semakin menguat (M. Irwan P, 2024: 52). Pada era digital saat ini, tantangan untuk menumbuhkan minat membaca pada anak semakin besar. Cara yang efektif untuk merangsang minat membaca anak adalah dengan menggunakan teknik pesan berantai (Astuti et al., 2022). Dalam metode ini, anak membacakan buku atau cerita dan menceritakannya kepada teman-temannya, yang kemudian membacakannya juga. Teknologi ini tidak hanya membuat proses membaca menjadi lebih interaktif dan menyenangkan, namun juga mendorong diskusi dan kolaborasi antar anak. Melalui berbagi cerita satu sama lain, anak-anak merasa lebih terlibat, memperluas tentang apa yang anak-anak baca, dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka (Sulfasyah et al., 2019). Teknik pesan berantai menciptakan suasana yang menumbuhkan minat membaca sehingga menjadi kegiatan yang dinanti-nantikan oleh anak.
Pesan berantai adalah suatu metode atau permainan dimana sebuah informasi, pesan, atau tugas itu diturunkan dari satu orang ke orang lain dalam sebuah kelompok. Pesan ini biasanya disampaikan secara berbisik atau secara tertulis, dan seringkali mengalami perubahan kecil saat disampaikan dari satu orang ke orang lain. Metode ini juga berkaitan dengan teori interaksionisme, karena teori ini berfokus pada manusia sebagai pelaku.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang pengembangan pendidikan karakter menekankan pentingnya pendidikan karakter yang mencakup berbagai metode peningkatan minat membaca, salah satunya adalah metode pesan berantai. Penataan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga kaya akan nilai-nilai karakter melalui kebiasaan membaca.
Kebiasaan membaca adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara rutin, teratur, dan berdaya guna yang ditanamkan dalam diri seseorang, didasari oleh motivasi dan keinginan yang kuat, dengan tujuan untuk memahami isi bacaan. Kebiasaan membaca bukanlah sesuatu yang dikembangkan dalam waktu singkat, melainkan perlahan dalam jangka waktu yang relatif lama.
Minat baca anak sekolah dasar semakin menurun, padahal membaca sangat penting untuk perkembangan anak. Metode pesan berantai muncul sebagai solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini. Hal ini melibatkan anak dalam proses berbagi cerita secara berantai, minat baca mereka dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, metode ini juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan pemahaman anak terhadap bacaan. Dukungan pemerintah melalui peraturan yang menekankan pentingnya pendidikan karakter, termasuk melalui kebiasaan membaca, semakin memperkuat relevansi metode ini dalam dunia pendidikan saat ini.
Referensi
Astuti, A. P., Istianingsih, S., & Widodo, A. (2022). Pentingnya Membangun Budaya Literasi (Budaya Membaca) pada Anak SD di Era Digital. Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, Dan Pengelolaan Pendidikan, 2(12), 1184--1189. https://doi.org/10.17977/um065v2i122022p1184-1189
Irwan P.(2018). Minat Baca Siswa. Banyuasin: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Sulfasyah, Syakur, A., & Amaliah, N. (2019). Pengaruh Penggunaan Metode Permainan Pesan Berantai Terhadap Keterampilan Menyimak Murid dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Murid Kelas IV SD. Jurnal Kajian Pendidikan     Dasar, 4(2),   754--762.