Mohon tunggu...
Anino Girl
Anino Girl Mohon Tunggu... -

ingin hingar dalam kesendirian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbang Jauh 1.0

18 Januari 2012   14:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sayang, kau paksa aku menggugurkan anak kita? Kau janjikan aku semua keadaan akan membaik bila ku lakukan itu? Tapi sayang kamu tak pernah tahu bagaimana aku melakukan semua nya seorang diri. Dengan harapan palsu darimu aku bertahan, ternyata saat kesakitanku itu kamu masih saja bercumbu dengannya, di rumah kontrakan dia, dan kau pajang semua cumbuan kalian dalam bentuk foto saksi bisu.

Kamu tak kan pernah tahu bagaimana aku menjadi gila, dan tak bisa apa-apa.

Hidupku telah hancur kalian buat, semoga kalian bahagia telah membuatku seperti ini.

Sayang, kini kau bersama nya. Tapi kau ingin aku kembali padamu, hanya dengan kata-kata.

Sayang, aku memang sangat mencintaimu, bahkan aku ingin bersamamu. Tapi aku tidak ingin menjadi orang ketiga dari kekasihku sendiri, dari orang yang telah pernah menghamiliku dengan alasan agar bisa bersatu dan diterima keluargaku. Sayang, aku tidak ingin dia, dia wanitamu, itu, terluka, seperti ku.

Sayang,,bahagialah bersama dia, jangan hiraukan aku lagi. Aku kini tak punya masa depan. Aku hanya selembar daun busuk, yang terbang tertiup angin. Tidak sepertinya yang punya segala nya, punya masa depan indah bersamamu.

Sayang jaga dia baik-baik, jangan mengirimiku lagi pesan-pesan singkatmu, yang mengatakan penyesalanmu. Dan jangan lagi mengirimkan simbol tangisan.

Tak ada yang perlu kau tangisi, setelah kau meninggalkan ku tanpa perasaan.
Pilihanmu sudah tepat sayang, dia gadis pintar yang punya kedudukan, yang bisa memberimu anak-anak dengan masa depan yang jelas. Yang bisa membanggakan ibu dan keluargamu. Yang bisa mengangkat nama mu di depan teman-temanmu.

Sayang, jangan pernah berpaling darinya, Cukup aku yang kau dan dia perlakukan begini, jangan ada wanita lain sepertiku. Sayang, mungkin aku tidak bisa lagi bahagia, karena rasa bersalahku telah mempercayaimu untuk menggugurkan anakku. Semoga kejadian ini hanya menimpaku.

Hanya aku.

Dan aku akan pergi mengikuti arah angin, aku pergi darimu untuk melihatmu bahagia dengan pilihanmu dulu. Jangan pernah sesali dia, sekali lagi setelah kau buang aku begini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun