Mohon tunggu...
ANIN NURASMARA
ANIN NURASMARA Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA AKTIF PRODI S1 ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Olahraga dan menulis adalah hal favorit yang rutin saya lakukan untuk menenangkan diri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Standar Akal Sehat yang Pada Umumnya Diakui oleh Makhluk Sosial

16 Oktober 2024   18:51 Diperbarui: 16 Oktober 2024   19:09 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Makhluk hidup didunia ini pada hakikatnya semua sama, mulai dari tumbuhan, hewan, bahkan manusia. Semua lahir dan muncul di dunia ini saling membutuhkan oksigen untuk tumbuh dan bernafas dan semua akan tiada pada waktunya masing-masing. Makhluk hidup di tuntut seolah-olah harus bisa saling menguntungkan demi bisa bertahan hidup dengan rasa aman dan tentram. Seperti halnya tumbuhan tanpa manusia dia tidak akan bisa menemukan tanah yang subur dan air yang teratur, tumbuhan tanpa kotoran hewan mereka tidak akan tumbuh dengan baik dan sempurna, beberapa hewan dengan makanan pokoknya yaitu tumbuhan yang hijau mereka akan sulit bertahan hidup jika tidak ada tumbuhan, hewan dengan manusia mereka akan kesulitan mencari makanan jika tidak ada manusia, sebaliknya manusia juga membutuhkan daging hewan sebagai protein tubuh, dan yang terakhir manusia dengan tumbuhan, sebagai manusia tentu kita memiliki bagian anggota tubuh yang begitu komplek. Tubuh yang sehat adalah damba'an para manusia di muka bumi ini, bahkan teori mengatakan " Kesehatan No.1" jika kesehatan kita terancam tentu akan menjadi akibat yang sangat fatal, maka dari itu beberapa penetilian kesehatan menganjurkan kita menjaga dan merawat anggota tubuh kita dengan benar dan tepat. Tumbuhan yang berperan sebagai serat sangat berpengaruh besar terhadap kesehatan dan perkembangan tubuh manusia. Dari beberapa hal terkait hubungan makhluk sosial tentu bisa kita simpulkan bahwa sesama makhluk hidup harus saling menguntungkan dan bahkan sangat saling ketergantungan demi bertahan hidup. 

Perlu kalian ketauhi bahwa setiap makhluk hidup saling di beri pembeda yang spesifik, pada kali ini kita berfokus pada manusia. Perbedaan yang sangat spesifik antara tumbuhan dan hewan dengan manusia yaitu akal. Akal hanya di miliki oleh manusia saja, tetapi tidak semua manusia memiliki akal sehat yang membawa dan melindungi mereka ke kehidupan yang aman sesuai dengan yang mereka impikan. Dapat kita lihat di sekeliling kita beribu-ribu jiwa mengalami gangguan kesehatan mental sampai benar-benar tidak punya harapan hidup tentram, hal itu juga sebagai salah satu dampak dari hilangnya akal sehat. Sering kali kita menggangap diri kita ini sehat jasmani dan rohani, tetapi kadang-kadang kita bisa secara tidak sadar melakukan hal yang menurut orang-orang disekitar kita itu merupakan hal yang aneh, hal itu biasa disebabkan karena otak kita menampung terlalu banyak beban pikiran sehingga bisa stress. 

Manusia dengan akal sehat seharusnya bisa mengontrol segala situasi yang sedang dihadapi. Manusia dengan akal sehat segalanya akan terasa seimbang tidak ada yang kurang dan tidak ada yang lebih. Lebih jelasnya lagi akal sehat membuat diri kita bisa mengontrol bahwa, wawasan pengetahuan kita harus diasah tetapi tidak boleh berlebihan karna akan menimbulkan dampak buruk pada otak jika terlalu lelah. Akal sehat juga memberikan kita arah untuk memilah mana hal yang baik dan hal yang buruk. Di dunia ini tentu tidak semua hal bisa benar, bahkan sedikit kita gerak pun kadang bisa menjadi masalah, tetapi di situ di dalam situasi yang kadang buruk, kita seharusnya bisa memilih ke arah yang benar ( benar dalam artian bisa membawa situasi dingin, bukan memperkeruh situasi). Sebagai makhluk sosial tentu kita tidak dapat melewatkan satu waktu pun untuk tidak berhadapan dengan manusia lain, kita harus mempunyai sebagaimana adap dan kebaikan yang harus kita bawa kemanapun kita berada dan sifat-sifat kejahatan, dendam, benci yang harus kita buang jauh-jauh dari diri kita, jika manusia bisa sadar dan menerapkan prinsip itu sudah bisa dikatakan berakal sehat tetapi belum begitu sempurna. 

Agama, pendidikan, kesehatan, kesuksesan, jika keempat itu sudah terpenuhi sesuai dengan standar sosial didunia ini apakah sudah bisa dikatakan memiliki akal yang sehat secara sempurna?. Tentu saja belum, hidup sesungguhnya hanya singgah sesaat untuk menunggu giliran kita mati dan berpindah alam. Akal sehat yang sesungguhnya adalah tentang kesadaran. Dalam hal agama tentu kita harus sadar kita punya tuhan, punnya keyakinan dan kepercayaan, sebagaimana yang telah diajarkan dalam kitab agama masing-masing tentang bagaimna kita bertaqwa kepada tuhan dan apa saja larangan-larangan tuhan dan apa saja konsekuensi yang akan terjadi tentu kita harus sadar dan mematuhinya. Dalam hal pendidikan sebagaimana kita mengasah pengetahuan dan wawasan kita berdasarkan kemampuan yang memang sudah di tetapkan porsinya masing-masing tentu kita harus sadar dan tidak terbebani akan kelebihan orang lain yang diluar kontrol kita. Dalam hal kesehatan sangat penting untuk kita jaga jangan sanpai hidup kita selesai karena dampak dari kesehatan, zaman sekarang sudah banyak peneliti-penelitian dan tenaga kesehatan yang memberi kita arahan bagaimana menjaga kesehatan dan memberi pengetahuan antara hal yang sehat dan tidak sehat, tentunya kita harus sadar dan menjaganya. Dalam hal kesuksesan kita juga sudah diberi porsi masing-masing, roda kehidupan akan selalu berputar tidak selamanya kita diatas dan tidak selamanya kita dibawah, apa yang sedang kita terima dan kita jalani saat ini adalah porsi kita, maka sadarilah dan jangan memiliki rasa iri terhadap orang lain yang lebih dari kita. 

Terlepas dari semua hal itu bawalah kebaikan dimanapun kamu berada dan bertemu siapapun dan sadarilah segala hal yang baik dan benar sebelum bertindak, itulah akal sehat yang akan membawamu ke kehidupan yang aman dan tentram.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun