Mohon tunggu...
Anindya Shadamulya
Anindya Shadamulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswi Prodi Geografi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengidentifikasi Pemanfaatan Lahan Basah pada Wilayah Kecamatan Anjir Muara

12 September 2024   21:51 Diperbarui: 12 September 2024   21:57 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Anindya Shadamulya


NIM : 2410416220033


Dosen Pengampu : Dr.Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.


Mata Kuliah : Pengantar Lingkungan Lahan Basah


Program Studi : Geografi


Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik


Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Lambung Mangkurat



     Lahan basah disebut juga dengan lahan gambut yaitu lahan yang bersifat basah atau sementara, yang dibuat secara alami atau buatan. Seperti air payau, air asin, daerah air laut, air tergenang, dan air mengalir. Berbagai jenis lahan basah seperti lahan gambut, rawa-rawa, lahan mineral, lahan buatan, dan kawasan riparian.


     Kawasan lahan basah yang saya identifikasi saat ini adalah Kecamatan Anjir Muara yang berlokasi di Kabupaten Barito Kuala. Daerah tersebut memiliki pemanfaatan lahan basah seperti tanaman pangan, hortikultural buah, hortikultural sayur, perkebunan, perikanan, dan peternakan. 


1. Tanaman Pangan

    Tanaman pangan menjadi sumber utama makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Tanaman pangan adalah jenis tanaman yang memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi. Tanaman pangan dibagi menjadi 3, yaitu kacang-kacangan, biji-bijian, dan umbi- umbian.

Berikut adalah contoh tanaman pangan berupa Padi yang saya temui di desa Anjir Serapat Baru, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.




2. Holtikultural Buah

Holtikultural Buah adalah budidaya tanaman buah-buahan di kebun dengan teknik yang berbeda dan lebih memperhatikan aspek secara detail.

Berikut holtikultural buah yang saya dapatkan adalah buah mangga di desa Anjir Kota Tengah, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.


Kec. Anjir Muara/dok. pri
Kec. Anjir Muara/dok. pri


3. Holtikultural Sayur

Seperti holtikultural buah, holtikultural sayur pun ialah proses budidaya sayuran menggunakan teknik-teknik holtikultura. Pemilihan jenis sayuran, teknik dan pemeliharaan perlu diperhatikan di dalam proses ini.

Berikut holtikultural sayur yang saya dapatkan adalah sayuran cabai di desa Anjir Serapat Muara I, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.

Kec. Anjir Muara/dok. pri
Kec. Anjir Muara/dok. pri

4. Perkebunan

Lahan basah biasa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budi daya tanaman perkebunan seperti pohon karet, pohon kelapa sawit, padi, jagung, dan lain-lain.

Berikut perkebunan yang saya dapatkan adalah pohon-pohon pisang di desa Anjir Serapat Baru, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.

Kec. Anjir Muara/dok. pri
Kec. Anjir Muara/dok. pri

5. Perikanan

Perikanan pada lahan basah meliputi daerah rawa-rawa bahkan daerah lahan basah buatan seperti tambak.

Berikut perikanan yang saya dapatkan adalah area pemancingan ikan di desa Anjir Serapat Lama, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.

Kec. Anjir Muara/dok. pri
Kec. Anjir Muara/dok. pri


6. Peternakan

Wilayah lahan basah sangat cocok untuk pemanfaatan peternakan unggas, seperti bebek, itik, dan ayam yang sangat cocok dengan kondisi tersebut.

Berikut peternakan yang saya dapatkan adalah peternakan  di desa Anjir Serapat Muara, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.

Kec. Anjir Muara/dok. pri
Kec. Anjir Muara/dok. pri


Kesimpulan

Lahan basah adalah ekosistem yang sangat bermanfaat dan harus dijaga dengan sebaik mungkin. Perlu adanya perlindungan dan pemanfaatan lahan basah yang berguna di masa yang akan datang. Kita sebagai masyarakat harus cerdas dalam memanfaatkan lahan basah agar tidak mengurangi fungsi ekologis dan nilai-nilai wilayah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun