Mohon tunggu...
Anindya Putri Utami
Anindya Putri Utami Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 022 Melakukan Aksi Optimalisasi Takaran Kompos Bersama Kelompok Tani

25 Agustus 2024   21:20 Diperbarui: 25 Agustus 2024   21:32 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanian merupakan aspek penting bagi Desa Wonosari dimana mayoritas warganya bekerja sebagai petani. Komoditas pertanian yang paling umum ditemui di Desa Wonosari, antara lain jagung, tembakau, padi, dan cabai. Sistem pertanian ini sangat bergantung dengan bahan-bahan kimia, seperti pupuk dan pestisida kimia untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Produktivitas ini juga diikuti dengan dampak negatif, yaitu rusaknya kesuburan di dalam tanah, potensi penumpukan penyakit oleh paparan zat kimia, keseimbangan mikrooganisme yang terganggu, serta pencemaran lingkungan. Penggunaan kompos dari bahan organik dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan bahan kimia.

Penggunaan kompos ini sudah diaplikasikan oleh salah satu warga sekitar. Namun, minimnya minat dan kepercayaan masyarakat menjadi salah satu masalah yang menimbulkan penggunaan kompos di wilayah ini tergolong rendah. Hal ini menarik minat mahasiswa KKN-K untuk mengatasi masalah tersebut. Survei dilakukan kepada salah satu produsen kompos, yaitu Bapak Saiful Huda. Bapak Saiful melakukan produksi kompos dengan menggunakan limbah kotoran burung puyuh yang sudah digunakan oleh sebagian warga sekitar. Menurut Pak Saiful, alasan kurangnya minat masyarakat terhadap penggunaan kompos adalah karena pertumbuhannya yang lambat, produktivitasnya yang lebih kecil, dan takaran antara kompos dan pupuk kimia yang efektif.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Mahasiswa melakukan sosialisasi mengenai takaran optimal kompos. Sosialisasi ini diikuti oleh berbagai kelompok tani yang ada di Desa Wonosari. Sebelum melakukan sosialisasi, mahasiswa KKN-K terlebih dahulu mempraktikkan proses pembuatan pupuk organik. Pada pelaksanaannya, dibutuhkan beberapa bahan, yaitu kotoran puyuh, mikroorganisme akar bambu, kapur, dan arang sekam. Mikrooragnisme diperoleh dari fermentasi akar bambu, air beras, air gula merah  dan kulit pisang. Percobaan ini selanjutnya dilakukan kepada para petani.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Tujuan sosialisasi ini dilakukan untuk mengetahui proses pembuatan pupuk organik, pengembangbiakkan mikroba dari akar bambu, serta takaran optimal penggunaan kompos dan pupuk anorganik untuk pertanian. "Dengan diadakannya sosialisasi ini, semoga warga lebih berminat menggunakan kompos dalam pertanian sehingga ketergantungan terhadap bahan kimia dapat diturunkan dan produktivitasnya meningkat," ujar Pak Saiful.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun