Pertanian merupakan aspek penting bagi Desa Wonosari dimana mayoritas warganya bekerja sebagai petani. Komoditas pertanian yang paling umum ditemui di Desa Wonosari, antara lain jagung, tembakau, padi, dan cabai. Sistem pertanian ini sangat bergantung dengan bahan-bahan kimia, seperti pupuk dan pestisida kimia untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Produktivitas ini juga diikuti dengan dampak negatif, yaitu rusaknya kesuburan di dalam tanah, potensi penumpukan penyakit oleh paparan zat kimia, keseimbangan mikrooganisme yang terganggu, serta pencemaran lingkungan. Penggunaan kompos dari bahan organik dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan bahan kimia.
Penggunaan kompos ini sudah diaplikasikan oleh salah satu warga sekitar. Namun, minimnya minat dan kepercayaan masyarakat menjadi salah satu masalah yang menimbulkan penggunaan kompos di wilayah ini tergolong rendah. Hal ini menarik minat mahasiswa KKN-K untuk mengatasi masalah tersebut. Survei dilakukan kepada salah satu produsen kompos, yaitu Bapak Saiful Huda. Bapak Saiful melakukan produksi kompos dengan menggunakan limbah kotoran burung puyuh yang sudah digunakan oleh sebagian warga sekitar. Menurut Pak Saiful, alasan kurangnya minat masyarakat terhadap penggunaan kompos adalah karena pertumbuhannya yang lambat, produktivitasnya yang lebih kecil, dan takaran antara kompos dan pupuk kimia yang efektif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI