Mohon tunggu...
ANINDYA NUGRAHA PUTRI
ANINDYA NUGRAHA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Semangat trusss

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

[Kreanova] Cemilan Unik Kekinian dari Singkong

29 November 2021   23:30 Diperbarui: 29 November 2021   23:37 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Siapa yang tidak mengenal ubi kayu atau singkong? Tanaman yang dapat dikatakan sebagai iconic di Indonesia. Lebih tepatnya di Indonesia pengembangan ubi kayu atau singkong ini mudah karena di Indonesia memiliki iklim yang tropis. Ubi kau atau singkong memiliki nama ilmiah Manihot utilissima. 

Ubi kayu atau singkong sendiri termasuk dalam ketiga tanaman pangan setelah padi dan jagung sekaligus merupakan sumber kalori pangan yang ketersediaanya cukup dan memiliki harga yang tejangkau. Dalam ubi kayu atau singkong salah satunya pati dengan kandungan amilopektin yang tinggi, namun masih kalah dengan yang terkandung di ketan. Ubi kayu atau singkong tergolong polisakarida.

Olahan dari ubi kayu atau singkong salah satunya adalah tepung tapioka. Tepung tapioka sendiri merupakan hasil olahan ubi kayu atau singkong dimana dibuat melalui penggilingan yang dibuang ampasnya. Ada yang berpendapat bahwa tepung tapioka adalah granula pati dari umbi ketela pohon dengan karbohidrat yang tinggi. 

Kandungan amilopektin yang terkandung dalam tepung tapioka mebuat tepung tapioka tidak mudah menggumpal, mempunyai daya lekat tinggi, tidak mudah rusak, suhu untuk gelatinisasi relative rendah yaitu 52C -- 64C. Kandungan gizi yang dimiliki tepung tapioka diantaranya 362 kalori, 0.59% protein, 3.39% lemak, 12.9% air, dan 6.99% karbohidrat dalam setiap 100 gram. Tepung tapiopka juga dapat berfungsi sebagai bahan pengikat.

Tepung tapioka walaupun nampak serat, protein dan lemak rendah, namun tepung tapioka unggul dalam kandungan zat besi yang baik yaitu dengan 1,58 mg mineral. Selain itu tepung tapioka juga mengandung gula dengan 3,35 gram di dalam 100 gram tepung tapioka. 

Tepung tapioka sendiri mempunya beberapa manfaat diantaranya sebagai pengganti produk berbasis gandum atau jagung karena tepung tapioka bebas akan biji -- bijian dan gluten. Lalu tepung tapioka sering dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalankan diet. 

Selain itu tepung tapioka juga dapat menjaga kesehatan usus karena tepung tapioka termasuk sumber pati resisten. Tepung tapioka juga berguna dalam mengkontrol gula darah, dimana kandungan pati resisten juga mampu menurunkan gula darah bahkan meningkatkan metabolisme glukosa dan insulin. Walaupun banyak manfaat dari tepung tapioka tidak terlepas akan dampak negative dari tepung tapioka diantaranya menimbulkan alaregi dan bila salah olah dapat beracun.

Tepung tapioka sendiri dapat dikonsumsi langsung, namun pada umunya digunakan menjadi bahan masakan. Salah satu olahan dari tepung tapioka yang unik dan sedang digemari kalangan anak muda adalah keripik kaca. Keripik kaca sendiri merupakan olahan murni dari tepung tapioka. Keripik kaca identik akan tekstur yang diciptakan.

Disebut keripik kaca karna memiliki bentuk dan tekstur yang menyerupai kaca. Untuk rasa keripik kaca sendiri dapat bervariasi tergantung selera dan kegemaran orang, namun pada umunya rasa yang digunakan adalah rasa pedas. Untuk pembuatan keripik kaca sendiri mudah -- mudah sulit, dimana butuh ketelatenan. Bahan yang dibutuhkan pastinya 5 sendok makan tepung tapioka, sejumput garam, 400 ml air, minyak goreng secukupnya, dan bubuk cabai.

Cara memasak keripik kaca

  • Pertama dengan mencampurkan tepung tapioka,  garam dan air dalam panic lalu aduk, kemudian dimasak dengan api kecil -- sedang dan diaduk terus hingga tekstur berubah menjadi kental seperti lem.
  • Setelah itu matikan kompor dan siapkan plastic besar yang telah diolesi dengan minyak goreng atau sayur supaya menghindari lengket.
  • Adonan yang telah jadi diletakkan pada plastik dan ditutup plastic kembali dan dipipihkan sampai tipis sekali atau nampak bening.
  • Selanjutnya jemur dibawah sinar matahari sampai kering, jangan lupa plastic penutup dibuka. Kira -- kira penjemuran dilakukan selama 2 jam.
  • Setelah kering dilepas dari plastic dan digunting -- gunting sesuai selera.
  • Lalu dipanaskan minya sedikit untuk menumis keripik kaca yang setengah jadi. Setelah dimasukkan pada panic dengan sedikit minyak, ditambahkan bumbu sesuai selera.
  • Penggorengan dilakukan sebentar saja, dan tiriskan setelah itu siap dikemas serta dihidangkan.

Mudah kan dalam pembuatannya dan manfaatnya juga banyak. Apalagi yang ditunggu, coba buat atau dapat membeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun