Yogyakarta- Keterbatasan bukanlah suatu halangan untuk menggapai impian. Ase Muhammad Ramdani atau yang akrab dipanggil Ase, merupakan salah satu mahasiswa aktif jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 2022 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Berhasil membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah suatu hambatan untuk berkarya.
Ase, dengan jari-jari nya yang lihai bermain di atas tuts keyboard diiringi juga dengan suaranya yang merdu telah tampil di beberapa acara seperti Masa Taaruf Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2023 yang bertempat di sportorium dan juga Fisipol Award 2024 di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Ase juga mengisi beberapa acara lainnya di sekitar wilayah BantulÂ
Kondisi glaukoma atau pembengkakan pada saraf mata yang dialami Ase sejak kelas 2 SD ini tidak menjadikan nya sebagai hambatan untuk berkarya terutama dalam bermain musik dan menyanyi, ia memperlihatkan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi kendala untuk mengekspresikan dirinya melalui musik.
Ase menceritakan bagaimana ketertarikan awalnya terhadap musik dan bernyanyi bermula dari pengalaman masa kecilnya. Ia sering diajak oleh keluarganya ke berbagai acara pernikahan, di mana ia melihat penampilan musisi yang memainkan lagu-lagu dangdut. Melihat langsung suasana meriah dan interaksi yang terjadi saat orang-orang menikmati musik, Ase merasa terinspirasi untuk ikut serta. "Aku rasa ketertarikan pertamaku pada musik muncul ketika aku sering diajak keluarga ke acara pernikahan yang ada pertunjukan live music. Di sana, aku juga sering diajak oleh teman-teman untuk bermain musik bersama. Dari situ, aku mulai merasakan cinta terhadap musik," ungkap Ase dengan penuh nostalgia. Pengalaman-pengalaman tersebut tidak hanya membangkitkan minatnya, tetapi juga menanamkan rasa ingin tahu yang mendalam tentang dunia musik, yang kemudian membawanya pada perjalanan kreatif yang lebih serius.
Awal memulai karir, ia memulai nya pada kelas 3 SD namun hanya sebagai selingan hobi dan hiburan, pada saat 2018 atau tepat nya saat Ase kelas 10 dia mulai menekuni alat musik dengan lebih dalam. "Aku waktu awal mulai nyobain musik di kelas 3 SD, tapi waktu itu cuma aku jadiin hobi dan selingan aja biar ga bosen. Terus aku mulai tekunin banget di waktu 2018 di kelas 10 dan sampai sekarang aku masih menekunin musik," Ujar Ase.
"Kalau main musik mungkin aku udah dari lama, tapi kalo nyanyi baru-baru ini soalnya aku awalnya ga suka nyanyi, aku baru mulai nyanyi di 2019 karena awalnya gabut dan hiburan tapi kalau ada yang minta aku untuk mengisi acara pakai nyanyi selalu aku tekunin," Tutur Ase
Pada awal karirnya, Asei menunjukkan bakatnya dalam bidang musik dengan mengisi acara perayaan Agustusan atau tujuh belasan. Dalam kesempatan tersebut, ia diminta untuk tampil dengan memainkan keyboard sambil menyanyikan lagu-lagu yang menghibur. Penampilannya yang memukau berhasil menarik perhatian banyak orang, membuktikan bahwa meskipun mengalami keterbatasan akibat glaukoma, semangat dan dedikasinya dalam bermusik tidak pernah pudar. Ase menjadikan momen ini sebagai langkah awal untuk mengeksplorasi lebih jauh dunia musik, sekaligus membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk mengejar impian dan berbagi kebahagiaan melalui seni.
Ase merasa sangat beruntung memiliki keluarga, terutama orang tuanya, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam setiap langkahnya. Mereka tidak hanya mengapresiasi bakat musiknya, tetapi juga menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai. "Aku sangat termotivasi dari orang tua aku, kalo ga ada mereka mungkin aku juga ga akanada di titik-titik seperti sekarang ini'" ungkap Ase dengan penuh rasa syukur. Dukungan ini membuat Ase semakin bersemangat untuk mengejar impiannya meskipun . Ia menyadari bahwa kehadiran orang tua yang selalu ada di sisinya memberikan kekuatan tambahan untuk terus berkarya dan berbagi kebahagiaan melalui musik. "Selain orang tua kandung mungkin aku juga sangat termotivasi oleh kakak dari ibu aku, yang dari aku kecil bahkan smapai sekarang selalu ngejagain aku" tambahnya, menegaskan betapa pentingnya peran keluarga dalam perjalanan hidupnya.
Setelah menyelesaikan studinya di jurusan Ilmu Pemerintahan, Ase Muhammad Ramdani memiliki harapan besar untuk dapat bekerja dan memberikan kontribusi yang berarti, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang tuanya yang telah berjuang keras mendukungnya. "Aku ingin bisa membanggakan orang tua dan memberikan mereka kehidupan yang lebih baik," ungkap Ase dengan penuh semangat. Ia bercita-cita untuk menggunakan ilmunya dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat, berharap dapat berkontribusi dalam pembangunan komunitas dan membantu mereka yang membutuhkan. Dengan tekad yang kuat, Ase ingin menjadi sosok yang bermanfaat, tidak hanya sebagai individu yang sukses, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat menginspirasi orang lain untuk mengejar impian mereka meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H