Mohon tunggu...
Anindya KrisnaDwiasti
Anindya KrisnaDwiasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya ngefangirling dan memiliki skill di bidang fotografer dan editor video

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bias Gender pada Iklan Televisi

30 Desember 2023   21:21 Diperbarui: 2 Januari 2024   14:17 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya (30/12/23) - Beberapa masyarakat sudah memiliki pandangan untuk menerapkan sebuah konsep kesetaraan gender dengan tidak memandang peran yang dilakukan baik laki - laki maupun perempuan. Dari sebagian itu masih ada masyarakat yang tidak paham konsep dari kesetaraan gender. Meskipun banyak kemajuan telah dicapai dalam perjuangan untuk kesetaraan gender, perbedaan antara laki-laki dan perempuan masih terlihat jelas dalam berbagai aspek kehidupan.

Saya Anindya Krisna Dwiasti mahasiswa Untag dengan jurusan Ilmu Komunikasi dengan dosen pengampu mata kuliah Komunikasi dan Gender Dr. Merry Fridha Tripalupi., M.Si. Memberikan penjelasan mengenai pengertian bias gender yang masih sering terjadi. Bias gender adalah pandangan dan sikap yang lebih mengutamakan salah satu jenis kelamin daripada jenis kelamin lainnya. Misalnya lebih berpihak kepada laki - laki daripada perempuan atau sebaliknya. Sebagai contoh pandangan atau sikap yang terlihat di dalam gagasan - gagasan bahwa laki - laki itu lebih kompeten, lebih mampu daripada perempuan. Namun, perempuan seperti dianggap hanya dapat melakukan pekerjaan rumah saja.

Semakin berkembangnya zaman dunia media juga semakin maju. Banyak media yang melakukan penyebaran iklan. Bukan hanya untuk promosi barang atau jasa iklan yang bermunculan kini juga menawarkan cerita yang memuat gagasan inspiratif. Iklan adalah sebuah cerminan realitas yang ada dalam masyarakat. Realitas yang tercermin pada iklan biasanya adalah masyarakat yang realitas terhadap kesetaraan gender. 

Contoh bias gender yang sering kita temui di dalam lingkungan keluarga atau rumah tangga seperti, saat suami enggan melakukan pekerjaan rumah tangga karena menganggap itu adalah pekerjaan dan tugas istri. Padahal pekerjaan tersebut tidak seharusnya memandang gender karena bisa dikerjakan laki - laki maupun perempuan. Masyarakat hanya memandang bahwa laki - laki memiliki tugas yaitu bekerja di kantoran.

Tugas rumah seperti mencuci piring termasuk pekerjaan yang tidak perlu memandang gender. Bisa diambil pada iklan sunlight yang di mana iklan tersebut menciptakan stereotip dan peran gender, yang mungkin dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap peran tertentu dalam masyarakat. Sebagai contoh, iklan sunlight sering menunjukkan perempuan sebagai pengguna utama dan menekankan tanggung jawab rumah. 

Selain itu, iklan sunlight memperlihatkan perempuan sebagai satu - satunya pengguna sabun cuci piring yang tidak dapat dilakukan oleh laki - laki dalam membantu pekerjaan rumah tangga. Hal ini dapat menjadi hambatan terhadap upaya menciptakan kesetaraan gender di dalam rumah tangga dan mendorong partisipasi laki - laki dalam pekerjaan rumah tangga.

Dari contoh kasus tersebut dapat dikaitkan dengan teori standpoint untuk menekankan bahwa pengalaman hidup seseorang dapat memengaruhi pemahaman dan persepsi mereka terhadap dunia. Dalam konteks iklan Sunlight, jika iklan tersebut mencoba menyoroti peran perempuan dalam kegiatan sehari-hari, khususnya dalam konteks pekerjaan rumah tangga, dapat menggunakan teori standpoint untuk menyoroti perspektif, kebutuhan, atau pengalaman khusus perempuan dalam hal tersebut. Hal ini bisa mencakup bagaimana mereka menghadapi tantangan, kelelahan, atau bagaimana penggunaan produk seperti Sunlight dapat memberikan manfaat konkrit dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Dalam hal ini, masyarakat dan konsumen memiliki peran untuk berpikir kritis dalam menilai iklan dan mendukung peran penting dalam mempromosikan untuk mendorong pesan - pesan positif dan inklusif dengan mendorong representasi yang lebih adil, mendorong kemajuan sosial, dan membuat iklan yang mencerminkan dan memajukan kesetaraan gender.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun