ANINDYA KARINA FITRIANI / 191241118
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Mpox (monkeypox atau cacar monyet) merupakan penyakit yang disebabkan virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat zoonosis, yang berarti menyebar dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia. Cacar monyet berawal sebagai penyakit endemik di Afrika Tengah dan Barat. Namun, sejak ditemukan pada manusia di tahun 1970, penyakit ini juga dilaporkan di luar Afrika. Kongo menjadi salah satu wilayah dengan angka kasus tertinggi.
Mpox memiliki beberapa clade (varian) yang telah teridentifikasi dan dapat menimbulkan wabah yaitu clade Ia, clade Ib, dan clade IIb. Clade Ia dan Ib memiliki manifestasi klinis yang lebih berat bila dibandingkan dengan clade II. Mode transmisi untuk clade Ib dan IIb, sebagian besar terjadi melalui kontak seksual. Berbeda dengan clade Ia, sebagian besar penularan terjadi disebabkan zoonosis.
Mpox dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala. Meskipun sebagian orang mengalami lebih ringan, orang-orang lain mengalami penyakit yang lebih serius dan perlu dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan. Gejala mpox biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit. Orang dengan mpox berat mungkin perlu mendapat perawatan rumah sakit, perawatan pendukung, dan obat antivirus untuk menurunkan keparahan luka dan mempercepat pemulihan.
Menurut data yang tersedia, 0,1% hingga 10% orang dengan mpox meninggal. Penting dicatat bahwa angka kematian dapat bervariasi berdasarkan tempat, akibat sejumlah faktor seperti akses pelayanan kesehatan dan kondisi gangguan kekebalan (imunosupresi) penyerta, termasuk HIV yang belum terdeteksi atau penyakit HIV stadium lanjut.
Yang paling berisiko adalah orang yang serumah atau memiliki riwayat kontak (termasuk kontak seksual) dengan seseorang yang terinfeksi, termasuk tenaga kesehatan. Orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti--ganti, berisiko tinggi tertular mpox. Kelompok risiko utama adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis.
Strategi pencegahan dan penanganan penyakit mpox bisa dengan cara mengeluarkan surat edaran NOMOR: HK.02.02/C/2752/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Mpox di Negara non Endemis. Membersihkan permukaan yang sering disentuh dengan sabun dan air serta disinfektan rumah dan menghindari penyapuan/penyedot debu. Menggunakan peralatan, handuk, tempat tidur terpisah. Ikuti vaksinasi cacar (smallpox). Hindari kontak dengan primata, tikus, atau hewan liar lain yang mungkin terpapar virus.
Di negara-negara di mana beberapa jenis hewan diketahui membawa virus cacar monyet (beberapa negara di Afrika timur, tengah, dan barat), lindungilah diri dengan menghindari kontak tanpa alat pelindung dengan hewan liar, khususnya yang sedang sakit atau sudah mati (termasuk daging dan darahnya). Setiap makanan yang mengandung bagian tubuh atau daging hewan perlu dimasak hingga matang sebelum dimakan. Dalam menghadapi potensi penyebaran ditengah masyarakat, pemerintah memberikan himbauan untuk menerapkan pola hidup bersih seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindar dari kerumunan.
Mpox merupakan penyakit yang sangat berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian. Kita sebagai masyarakat yang sudah tahu mengenai informasi tersebut, sebaiknya menghindari hal-hal yang dapat menjerumuskan kita untuk terkena penyakit mpox. Apabila kecamatan, kelurahan, ataupun RT dan RW mengadakan vaksin sebagai bentuk pencegahan penyakit mpox, kita sebagai masyarakat seharusnya mengikuti kegiatan tersebut sebagai bentuk pertahanan dan perlindungan diri.