Indonesia terus menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi perubahan iklim dengan mengadakan Climate Innovation Generation Program (CIGPro) 2024. Program ini mengajak berbagai generasi untuk bersama-sama mencari solusi atas krisis lingkungan yang dihadapi saat ini.
Ade Palguna Ruteka, Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumberdaya Manusia dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), menyampaikan bahwa Program Inovasi Iklim ini sangat penting di tengah meningkatnya kesadaran global akan dampak perubahan iklim. "CIGPro 2024 adalah langkah positif yang melibatkan berbagai generasi dalam upaya mitigasi perubahan iklim," ujar Ade dalam sambutannya pada pembukaan program yang berlangsung pada 22 Agustus 2024.
Kolaborasi Generasi untuk Masa Depan Bumi
Program CIGPro 2024 menggabungkan generasi muda dan tua, namun dengan dominasi peserta generasi muda yang mencapai 28%, inisiatif ini menawarkan semangat dan kreativitas yang kuat. Mereka adalah pemimpin masa depan yang siap membawa perubahan, dengan ide-ide segar, kemampuan beradaptasi, serta jaringan luas yang dapat mendukung solusi iklim yang lebih baik.
Acara ini diawali dengan Coaching Class selama empat hari di Jakarta dan Kepulauan Seribu. Peserta yang terpilih berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Kader Konservasi, hingga anggota komunitas yang peduli terhadap lingkungan, seperti Kader Gemilang, Wanalestari, dan lain-lain.
Aksi Nyata untuk Lingkungan
Selama program, peserta tidak hanya menerima materi di kelas, tetapi juga terlibat langsung dalam aksi lingkungan. Mereka melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove, pelepasan tukik, penanaman lamun, hingga transplantasi terumbu karang. Selain itu, aksi pembersihan pantai berhasil mencegah 37 kg sampah laut masuk ke perairan.
Selain aksi di lapangan, peserta juga mendapatkan pembelajaran tentang kepemimpinan, inovasi perubahan iklim, serta kewirausahaan hijau dari para pakar seperti Andreas Pandu Wirawan dari Ecoxyztem Venture Builder dan ahli lainnya.
Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Hijau
Sinta Saptarina Soemiarno, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berharap para peserta dapat mengimplementasikan rencana aksi mereka untuk membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi karbon melalui program FOLU Net Sink 2030. Salah satu aksi utama adalah penanaman 30.854 pohon oleh peserta di berbagai daerah yang akan melibatkan lebih dari 3.700 orang.