Hal tersebut melahirkan sifat manusia yang tidak dapat diatur. Mereka berpikir bahwa mereka lah yang nantinya akan bertanggungjawab terhadap hidupnya sendiri. Oleh sebab itu, mereka tidak ingin hidup mereka diatur oleh orang lain.
Solidaritas, Moralitas, dan Individualis
Menurut Bauman, pada awal masa postmodern terdapat para masyarakat kapitalis. Kemudian, secara perlahan masyarakat kapitalis tersebut mengalami perubahan.Â
Mulanya, masyarakat ini bersifat 'solid' dan 'berat', yang berarti masyarakat hidup dengan solidaritas. Hingga secara perlahan berubah menjadi 'ringan' dan 'cair' mengikuti arus.Â
Dalam perubahan tersebut juga semakin nampak ketidakpastian dan hal-hal yang bersifat ambigu dalam kehidupan masyarakat. Tentunya perubahan tersebut berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan politik yang ada di masyarakat.Â
Melalui perubahan tersebut, kebenaran yang ada pun menjadi bersifat relatif dan tidak dapat dikatakan bersifat pasti. Kebenaran mengikuti lingkungan dan fenomena sekitar.Â
Hal tersebut berarti kebenaran dapat berubah. Bahkan, setiap individu dapat memiliki kebenaran yang berbeda-beda tergantung perspektifnya masing-masing. Setiap individu yang ada di dalam masyarakat tidak dapat menetap.
Mereka akan terus melakukan perubahan. Dengan demikian, kehidupan masyarakat tidak mengalami kejelasan dan kepastian. Hingga akhirnya timbul sifat individualis yang padahal jelas-jelas masyarakat hidup secara berkolektif.Â
Salah satu karya milik Bauman yang berjudul "Life in Fragments" membahas mengenai moral yang ada pada individu hanyalah sebuah penyamaran. Artinya, hal tersebut dilakukan hanya untuk membangun citra pada diri dalam masyarakat.Â
Kata kebersamaan yang tertanam di masyarakat hanyalah sebuah bentuk formalitas.Â
Pada kenyataannya, kehidupan yang ada di dalam masyarakat yang sangat bervariasi. Padahal sebuah moral harus ditanamkan kepada setiap individu agar dapat hidup dengan mengikuti norma yang telah ditetapkan dalam masyarakat.
Sumber: