Mohon tunggu...
Anindya Daly15
Anindya Daly15 Mohon Tunggu... -

Praktisi Seni & Budaya Paksi Katon Yogyakarta. \r\n\r\nNdalem Notoprajan 15, D.I. Yogyakarta (55625)\r\n\r\nemail: anindya.daly15@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Berduka Atas Tragedi Penembakan MH17 Di Ukraina

19 Juli 2014   11:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:54 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dunia, maskapai penerbangan Malaysia Airlines dan bangsa Indonesia kembali berduka atas tragedi penembakan Pesawat MH17 yang terjadi di Ukraina, pada 17 Juli 2014 lalu. Terlebih, terdapat 13 WNI yang jadi korban tragedi MH17 itu? Publik juga masih prihatin paska tragedi hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370 pada Maret 2014 lalu? Apa yang terjadi dengan MH17, salah faham komunikasikah?, atau salah sasaran tembakkah? Ada konspirasi politik dan intelijen asimetris siapakah dibalik penembakan Pesawat MH17 di Ukraina ini? Siapakah yang bertanggung-jawab dibalik terjadinya tragedi MH17 ini?

Berbagai media pemberitaan internasional dan nasional melaporkan,bahwa Pesawat MH17 yang terbang dari Amsterdam,Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia sengaja ditembak dengan rudal, kemudian terjatuh dari ketinggian 30.000 kaki (sekitar 10 km) di sebuah ladang dekat kawasan pemukiman Grabovo, Donestk, Ukraina. Google Map memperlihatkan, jika Pesawat MH17 sebelum ditembak jatuh dengan rudal, sedang melintas di jalur penerbangan yang berada di perbatasan antara wilayah konflik Russia dan Ukraina. Dilaporkan media, bahwa sekitar 28) orang penumpang beserta 15 kru Malaysia Airlines berada didalam Pesawat MH17, dan 12 orang diantaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dengan seorang bayi bernama Clarice Yelena Huizen. Seluruh publik dunia serta merta menyatakan bela sungkawa atas jatuhnya korban jiwa, dan mengecam pelaku penembakan rudal yang telah menghancurkan Pesawat MH17. Pertanyaannya, mengapa Pesawat MH17 (Boeing 777) yang dijadikan sebagai target penembakan rudal? Apakah ada mis-komunikasi antara pilot MH17 dengan pengawas radar aviasi di lintas wilayah penerbangan Ukraina dan Russia? Atau, salah sasaran?

Media nasional memberitakan, rasa keprihatinan dan pernyataan sikap Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 18 Juli 2014. Presiden SBY kemudian menyerukan kepada seluruh WNI dan Maskapai Penerbangan Indonesia agar menghindari wilayah konflik, seperti perbatasan Russia, Ukraina, dan diatas wilayah jalur Gaza. Pemerintah Indonesia juga mendukung Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak tegas mengambil langkah serius penyelidikan dan penanganan hukum internasional atas tragedi MH17 di Ukraina. Selain itu, Presiden SBY juga menyerukan solidaritas sesama negara ASEAN untuk membantu Malaysia menegakkan keadilan dalam penanganan hukum tragedi MH17 di Ukraina.

Sebelumnya diberitakan media, bahwa pada 17 Juli 2014 pukul 10.15 waktu setempat, MH17 menerima pesan dari Pusat Kendali Lalu Lintas Udara Ukraina yang kehilangan kontak dengan MH17 di wilayah Tamak, atau sekitar 50 km dari perbatasan Ukraina dengan Russia. Pada pukul 11.40 waktu setempat, kantor berita Interfax merilis berita Pesawat MH17 jatuh tertembak saat terbang pada ketinggian 10 km di wilayah udara Ukraina. Tak lama kemudian, media memberitakan, bahwa Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengeluarkan pernyataan semua penumpang dan kru MH17 meninggal dunia. Selanjutnya, opini publik di sosial media ramai menanggapi pernyataan Igor Strelkov, Komandan Militer Separatis pro Russia yang menyampaikan bahwa Pasukan Pemberontak Ukraina menembak jatuh Pesawat Antonov An-26 dengan rudal, atau Pesawat yang sering digunakan oleh Pasukan Militer Ukraina di wilayah yang sama. Pertanyaannya, kenapa yang tertembak rudal justru Pesawat MH17, bukan Antonov An-26? Apakah salah sasaran, ataukah ada konspirasi intelijen asimetris dibalik MH17?

Pada 18 Juli 2014, AFP dan Kantor Berita Russia memberitakan Kementerian Pertahanan Russia menyatakan, bahwa Stasiun Radar Misil milik Ukraina aktif, dan dioperasikan pada saat Pesawat MH17 jatuh dirudal pada 17 Juli 2014. Fasilitas radio teknis juga merekam operasi Stasiun Radar Kupol dari sistem Misil Buk-M1 yang berlokasi dekat dengan Styla (sekitar 30 km di sebelah selatan Donetsk, Ukraina). Pihak Kemenhan Russia juga menyebutkan, bahwa Misil Buk-M1 itu bisa diluncurkan dari sistem yanng terpusat di Pedesaan Avdeyevka, atau Gruzsko-Zoryanskoye, yang berdasarkan Google Map terletak di sekitar bagian timur Kota Donetsk, Ukraina. Sementara, Pemerintah Ukraina menuduh pihak Russia yang melakukan aktivitas militer di perbatasan kedua negara, hingga terjadinya tragedi penembakan MH17 itu. Media detik.com memberitakan, bahwa pihak Kedubes Ukraina di Jakarta lewat rilisnya menyebutkan kesaksian sejumlah warga Kota Gukovo, wilayah Rostov, Russia, telah memposting sebuah video amatir yang memperlihatkan tembakan misil ke MH17 berasal dari arah perbatasan Rusia?

Sebuah fakta mengejutkan disampaikan oleh Kantor Berita Swasta Rusia, Interfax pada 18 Juli 2014. Bahwa, Pesawat Kepresidenan Russia (Antonov An-26) yang membawa Presiden Russia, Vladimir Putin juga melewati jalur yang sama dengan lintasan Pesawat MH17? Interfax juga menyebuitkan, bahwa terdapat kemiripan kontur antara kedua Pesawat tersebut? Presiden Russia ada di jalur itu pada pukul 16.21 waktu Moskow, dan MH17 ada di situ pada pukul 15.44 waktu setempat. Berita ini kemudian memunculkan berbagai asumsi publik tentang kemungkinan terjadinya salah sasaran penembakan rudal ke Pesawat MH17, yang kemungkinan semestinya ditujukan ke Pesawat Presiden Russia.

Mengutip Reuters, bahwa Perdana Menteri Australia, Tony Abbott menyalahkan Russia atas insiden penembakan Pesawat Malaysia Airlines MH17. Tuduhan ini muncul atas dugaan Australia, bahwa Russia terlibat dalam aksi penyerangan MH17 yang dilakukan oleh kelompok separatis. Australia menuntut agar Russia memberikan jawaban tentang dukungannya terhadap kelompok separatis yang diduga berada di balik insiden MH17 itu? Sementara, situs Themalaysianinsider.com melansir pernyataan Igor Girkin, Pemimpin Kelompok Pemberontak Ukraina Pro-Russia, Donetsk People's Army yang mengaku sebagai pihak yang telah menembak sebuah pesawat pengangkut tentara di lokasi tempat Pesawat MH17 jatuh? Pertanyaannya, apakah MH17 dibidik sebagai pemicu konflik baru Ukraina dengan Russia, dan kedua negara Eropa Tmur yang sedang berkonflik itu dengan Dewan Keamanan PBB, sebagai mediator Malaysia, Belanda, Selandia Baru dan negara lainnyan asal para korban MH17, termasuk Indonesia? Lalu, bagaimanakah prediksi dan hasil investigasi semua negara yang terkait tragedi MH17 ini? Apakah, Dewan Keamanan PBB akan turun ke Ukraina? Apa yang dibicarakan antara Presiden Russia, Vladimir Putin dengan Presiden AS, Barack Hussain Obama soal tragedi MH17 ini? Dan apa dampaknya bagi Indonesia?

Bila demikian, bahwa asumsi publik tentang Pesawat MH17 sengaja ditembak pihak militer Russia, akan memperjelas posisi dua kelompok milisi dan militer Ukraina yang sedang bertikaididalam spekulasi teori kemungkinan adanya konspirasi intelijen Russia dan AS dibalik insiden penembakan MH17? Apakah ada penumpang MH17 yang menjadi sasaran konspirasi intelijen asimetris Militer Chernukhin, Cossaks, Grup Minera, GRU Russia, Donetsk People's Army Ukraina dan AS? Terlebih, media barat menyebutkan, bahwa ada identitas 41 orang penumpang MH17 yang tidak terverifikasi status Kewarganegaraannya, kenapa? Namun, asumsi publik itu akan dikorelasikan dengan bagaimana hasil investigasi Malaysia, Dewan Keamanan PBB yang dipimpin oleh Ban Kin-Moon, dan otoritas internasional dalam mengungkap alibi pelaku penembakan MH17. Dan bila terbukti sengaja ditembak, jelas kasus penembakan MH17 ini termasuk pelanggaran hukum internasional, dan siapapun pelakunya wajib dihukum seberat-beratnya.Seluruh dunia dan rakyat Indonesia turut menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga dan orang terkasih dari para korban tragedi MH17. Semoga, penyebab dan pelaku penembakan MH17 segera diungkap, ditangkap, diadili dan dihukum seberat-beratnya atas dasar rasa kemanusiaan, keadilan, serta ketentuan hukum penerbangan internasional. Semoga, pemerintah belajar dari tragedi MH17 ini?

@ Anindya Daly

Praktisi Seni Sastra & Budaya

Paksi Katon Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Ndalem Noto Prajan 15, Ngampilan, D.I. Yogyakarta

Email: anindya.daly15@gmail.com

www.kompasiana.com/anindyadaly15

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun