Kura-kura pipih ( Natator depressus )
Satu-satunya spesies penyu laut endemik, penyu punggung pipih bersarang di sepanjang pantai utara Australia dan menghuni landas kontinen antara Australia, Indonesia bagian selatan, dan Papua Nugini. Hingga akhir tahun 1980-an, penyu punggung pipih dianggap sebagai subspesies dari penyu hijau. Sekarang kita tahu bahwa penyu punggung pipih sebenarnya adalah salah satu spesies penyu laut bercangkang keras yang paling unik, dengan ciri-ciri khas seperti karapas pipih dengan tepi bersayap yang terbuat dari sisik yang lebih tipis dan lebih halus. Pelajari lebih lanjut tentang penyu punggung pipih.
Penyu belimbing ( Dermochelys coriacea )
Cabang penyu belimbing pada pohon evolusi terpisah dari spesies penyu lainnya sekitar 100 juta tahun yang lalu. Sejak saat itu, mereka telah mengembangkan berbagai karakteristik unik yang membedakan mereka, termasuk cangkang yang lembut dan fleksibel yang ditutupi lapisan kulit kasar, tidak adanya sisik, kemampuan untuk mengatur suhu tubuh, dan ukurannya yang sangat besar. Penyu belimbing adalah penyu laut terbesar, panjangnya dapat mencapai lebih dari 1,8 meter (6 kaki) dan beratnya lebih dari 640 kg (1.410 pon). Selama migrasi mereka yang sangat panjang , penyu belimbing secara teratur menyelam ke kedalaman lebih dari 1.000 meter (3.281 kaki) untuk mencari zooplankton agar-agar (alias ubur-ubur) untuk dimakan. Jumlah penyu belimbing menurun dengan cepat di beberapa wilayah di dunia sebagai akibat dari penangkapan ikan , hilangnya dan degradasi habitat, konsumsi telur, dan polusi. Pelajari lebih lanjut tentang penyu belimbing .
https://www.seaturtlestatus.org/sea-turtles-ultimate-expert-guide
MANFAAT PENYU:
Penyu berperan penting dalam menjaga ekosistem laut (perairan) yang sehat. Laut yang sehat akan menjadi habitat berjuta-juta ikan sebagai sumber protein penting bagi manusia. Contohnya Penyu Hijau (Chelonia mydas) yang menjaga keberlangsungan hidup Lamun dan Rumput Laut.
Contoh gambar berbagai macam penyu:
1.Penyu Hijau
2.penyu tempayan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H